PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Guna optimalisasi kualitas layanan program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), BPJS Kesehatan menggelar Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Kapitasi berbasis Kinerja (KBK) Triwulan I Tahun 2022, Senin (31/01).
Pada kesempatan ini, Ketua TKMKB selaku Ketua Tim Monev KBK Cabang Bengkulu, Erlina Panca Putri menjelaskan tentang pentingnya mencari solusi agar pelayananan kesehatan dengan sistem Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) ini bisa berjalan lebih optimal.
”Kita mencari cara bagaimana kedepannya KBK ini bisa lebih baik lagi, sehingga kapitasi yang didapatkan oleh rekan-rekan di fasilitas Kesehatan bisa maksimal, bukan mencari kesalahan namun mencari strategi agar untuk kedepannya bisa di berjalan lebih optimal dan lebih baik,” jelas Erlina.
Pembayaran KBK sendiri merupakan penyesuaian besaran tarif kapitasi berdasarkan hasil penilaian pencapaian indikator pelayanan kesehatan perseorangan yang disepakati berupa komitmen pelayanan FKTP dalam rangka peningkatan mutu pelayanan, di mana di dalam capaian indikator KBK terdapat tiga instrumen yaitu persentase angka kontak, persentase rasio rujukan non spesialisitik dan persentase rasio peserta Prolanis terkendali.
Sampai dengan Januari 2022, untuk melayani peserta JKN-KIS yang ada di wilayah kerja Kantor Cabang Bengkulu meliputi enam kabupaten dan kota, BPJS Kesehatan Cabang Bengkulu telah bekerjasama dengan 221 FKTP (Puskesmas, dokter keluarga, dokter gigi, klinik pratama).
Sementara, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bengkulu, Adian Fitria menyampaikan tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan fungsi FKTP sebagai gate keeper pelayanan kesehatan serta membentuk FKTP yang berkompeten dan bermutu tinggi. Adian menjelaskan dalam pelaksanaan KBK selama tahun 2021 terdapat beberapa tantangan dan berharap untuk tahun berikutnya bisa lebih ditingkatkan lagi.
“Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kapitasi berbasis komitmen pelayanan tahun 2021, terdapat adanya tantangan dan masukan, khususnya terkait indikator yang digunakan dalam penilaian komitmen pelayanan dan ketentuan penyesuaian kapitasi atas capaian penilaian komitmen pelayanan. Untuk perbaikan capaian angka kontak, diperlukan fokus sinergi dengan program-program lainnya yang dilakukan di fasilitas kesehatan terutama di Puskesmas," kata Adian.
Dirinya menambahkan, pencatatan kontak tidak langsung serta penginputan kunjungan pelayanan secara realtime sangat menunjang perbaikan angka kontak bagi FKTP. Peningkatan kompetensi dokter FKTP melalui mentoring spesialis, pemenuhan sarana dan prasarana serta pemahaman mengenai TACC merupakan hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan capaian Rasio Rujukan Non Spesialistik.[Rls]