PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Sebanyak 2.032 kali kejadian gempa bumi terjadi sepanjang 13 bulan di Bengkulu menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kepahiang sejak 1 Januari 2021 hingga Rabu 26 Januari 2022 kemarin.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, banyaknya kejadian gempa bumi tersebut seharusnya meningkatkan kewaspadaan bersama dan membuat semua pihak lebih bersiaga atas potensi bencana-bencana ke depan.
"Data BMKG itu jangan ditafsirkan untuk menakut-nakuti, tapi itu sinyal agar semua bersiap siaga sehingga ada waktu untuk mempersiapkan diri. Siapkan langkah-langkah nyata untuk menanggulangi potensi bencana. Jangan ada korban jiwa dan materi," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Jumat (28/1/2022).
Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Pemuda Nasional Indonesia (DPP KNPI) berharap agar setiap daerah mulai memikirkan pembangunan rumah sakit khusus kebencanaan sebagai upaya penanganan korban bencana alam maupun nonalam.
"Bengkulu rawan bencana. Bukan hanya gempa. Jangan sampai di daerah-daerah ada korban bencana yang tidak tertangani dengan baik karena rumah sakitnya tidak memadai atau keburu mati di jalan saat dibawa dari daerah ke rumah sakit di perkotaan," pesan Hj Riri Damayanti John Latief.
Dewan Penasehat Karang Taruna Provinsi Bengkulu ini menuturkan pentingnya pemerintah daerah untuk memeriksa kembali program mitigasi melalui desa tangguh bencana melalui badan penanggulangan bencana di masing-masing wilayah.
"Sehingga masyarakat benar-benar siap. Kesiapan masyarakat ini sangat penting dalam penanganan bencana. Desa tangguh bencana akan punya peran besar dalam mencegah kerugian besar dari dampak bencana dalam skala yang besar," beber Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Ketua Organisasi dan Pengembangan Kelembagaan BKMT Dewan Masjid Indonesia Provinsi Bengkulu ini menambahkan, dalam banyak kesempatan ia telah memperingatkan tentang pentingnya memuliakan alam dengan menghentikan seluruh bentuk kerusakan lingkungan, bahkan yang terkecil sekalipun seperti membuang sampah sembarangan.
"Stop merusak alam. Bencana adalah jeritan alam yang jemu dengan ulah manusia. Saya bahkan pernah dengar kalau bumi, gunung dan laut sebenarnya setiap hari meminta izin kepada Allah untuk menghancurkan manusia karena menyaksikan perbuatan dosanya," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.
Data terhimpun, berdasarkan perhitungan BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang, sepanjang 2021 atau dari 1 Januari hingga 31 Desember 2021, kejadian gempa bumi di Bengkulu sebanyak 2004 kali kejadian dengan didominasi kejadian gempa dengan Magnitudo (M=) 3.0 < M < 5.0 sebanyak 1.099 kejadian dan magnitude > 5 (gempa signifikan) terjadi sebanyak 40 kejadian. [Muhammad Qolbi]