PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu bersama TNI-POLRI, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi manusia (Kemenkumham) Bengkulu dan Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) menggelar Bakti Sosial Pengabdian Masyarakat serentak di 47 titik di 30 Provinsi di Indonesia, Sabtu (5/1).
Deputi KS-PK BKKBN, Nopian Andusti mengatakan, khusus di Bengkulu pihaknya mengelar di dua Lembaga Permasyarakatan (Lapas) yang ada di Kota Bengkulu.
“Hari ini kita laksanakan di 2 Lapas. Yaitu Lapas Perempuan dan Lapas Anak,” ujarnya.
Mengusung tema "Berkolaborasi Untuk Mengabdi Dengan Hati" lanjutnya, bakti sosial ini merupakan salah satu bentuk kepedulian BKKBN untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Semua kita libatkan dari instansi terkait termasuk juga dari OPD KB Bengkulu,” tutur Novian Andusti.
Kata dia, ada beberapa kegiatan yang dilakukan pihaknya pada bakti sosial kali ini. Di antaranya pengobatan massal, vaksinasi dan penyuluhan.
“Terkhusus di Bengkulu, dalam acara bakti sosial ini Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu juga meresmikan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) dan Bina Keluarga Remaja (BKR) di LPKA Kelas II Bengkulu. Ini menjadi sangat spesial karena baru ada disini dan menjadi satu-satunya di Indonesia saat ini," tegas pria yang pernah menjabat sebagai Sekda Provinsi Bengkulu ini.
Menurutnya, sebagai calon orang tua dan agent of change (agen perubahan), remaja yang ada di LPKA Kelas II Bengkulu ini juga memiliki peran yang krusial dalam pencegahan stunting.
"Keberadaan PIK-R dan BKR di lapas merupakan hal yang wajib tentunya. Karena warga binaan pemasyarakatan tidak akan pernah terlepas dari peran sertanya dalam terwujudnya tujuan pembangunan suatu bangsa. Pemberian motivasi penting artinya karena akan membentuk rasa percaya diri untuk kelak akan kembali dan bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat. Sebagai pionir, tentunya dua jempol sangat layak diacungkan untuk BKKBN Provinsi Bengkulu," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Provinsi Bengkulu, Ika Yusanti menilai dengan dibentuknya PIK-R dan BKR di LPKA ini, akan sangat membantu pihaknya dalam memberikan edukasi kepada warga binaan dalam rangka menekan tingginya tindak pidana olek anak yg terjadi saat ini.
"Kebanggan bagi kami lapas perempuan dan lapas anak menjadi lokasi baksos dan suatu kehormatan juga bagi kami atas pengukuhan oleh BKKBN kepada kepala LPKA Kelas II Bengkulu sebagai kakak GenRe (Generasi Berencana)," ucap Ika.
Lebih lanjut dirinya mengapresiasi dukungan semua pihak yang menyelenggarakan bakti sosial bagi warga binaan lapas karena hal ini juga merupakan bentuk perhatian dan dukungan kepada warga binaan.
"Kami dari keluarga besar LPKA mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya acara ini," sampainya.
Dilain sisi, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo yang hadir secara virtual, menyampaikan sekilas tentang stunting. Ia menjelaskan, salah satu perencanaan bangsa Indonesia ke depan, adalah generasi emas pada tahun 2045.
“Bila kita hitung dari saat ini, tahun 2022, waktu tersisa sekitar 23 tahun lagi. Artinya bila pada hari ini seorang bayi lahir, maka ditahun 2045, usianya masuk ke dalam kelompok usia produktif yang tentu saja adalah generasi muda,” katanya.
Kata dia, stunting dapat dicegah sebelum pra konsepsi. Yaitu tiga bulan pranikah, saat ibu hamil, pasca melahirkan dan pengasuhan balita.
Untuk diketahui, kegiatan Pengabdian Masyarakat Serentak di Lapas dan Rutan pada 30 Provinsi di Indonesia mendapatkan Rekor Muri dan diserahkan langsung oleh Pendiri Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI), Jaya Suprana.[Kucir.06]