PedomanBengkulu.com, Bengkulu - PT Hutama Karya telah merilis bahwa pengerjaan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Bengkulu-Taba Penanjung sepanjang 17,6 kilometer telah hampir selesai dan ditargetkan dapat digunakan oleh masyarakat pada awal tahun 2022 ini.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengimbau agar Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan antisipasi terhadap dampak dari kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Bengkulu-Taba Penanjung terutama terhadap kondisi ekonomi masyarakat yang tidak lagi dilewati kendaraan setelah beroperasinya tol tersebut.
"Jika tak diantisipasi akan banyak pedagang yang mengalami kerugian ketika Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Bengkulu-Taba Penanjung bisa dinikmati. Karena jalanan tempat berjualan mereka mendadak jadi sepi dari pengguna jalan," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Kamis (10/2/2022).
Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu menjelaskan, menurunnya pendapatan ekonomi dan usaha masyarakat di sekitar jalur arteri jalan antara Kota Bengkulu dan Bengkulu Tengah tersebut merupakan konsekuensi yang sulit dihindari.
"Akan ada beberapa usaha masyarakat di sekitar jalur arteri jalan lintas Kota Bengkulu hingga Taba Penanjung Bengkulu Tengah seperti rumah makan, kedai kopi, bahkan seperti tempat tambal ban yang tadinya mengais rezeki dari pengguna jalan yang melintas kemudian mendadak menjadi sepi ketika tol beroperasi," urai Hj Riri Damayanti John Latief.
Alumni Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini berharap pemerintah daerah melakukan antisipasi terhadap dampak tersebut sehingga aktivitas ekonomi para pedagang yang akan mendadak sepi tetap bisa berputar atau minimal tetap memiliki pendapatan yang layak dalam menghidupi usaha dan keluarganya.
"Di rest area tol misalnya, pedagang yang tadinya jualan di jalan arteri bisa dapat tempat di situ. Atau mereka diberikan tempat khusus jualan di pintu keluar masuk tol. Terserah seperti apa bentuknya, yang jelas harus ada solusi untuk ekonomi masyarakat yang terdampak setelah tol beroperasi, bahkan hingga ke Lubuk Linggau nanti," tegas Hj Riri Damayanti John Latief.
Perempuan cantik yang dikenal ramah dan murah senyum ini menambahkan, ia selaku perwakilan daerah akan meminta kepada pemerintah pusat untuk ikut membantu mencarikan solusi bagi ekonomi masyarakat di sepanjang ruas Jalan Tol Trans Sumatera.
"Selama pemerintah daerah bisa menyiapkan apa-apa yang dibutuhkan untuk turunnya sebuah bantuan yang benar-benar bermanfaat untuk masyarakat, saya kira pemerintah pusat tidak akan punya alasan untuk menolak. Karena pada dasarnya pembangunan untuk mensejahterakan, tanpa ada yang disengsarakan," demikian Hj Riri Damayanti John Latief. [Muhammad Qolbi]