PedomanBengkulu.com, Rejang Lebong - JM (30) yang sebelumnya diamankan oleh Polres Rejang Lebong karena membawa benda mirip bom rakitan diduga mengalami gangguan kejiwaan. Disampaikan Kapolres Rejang Lebong AKBP Tonny Kurniawan melalui Kasat Reskrim AKB Samson Sosa Hutapea pihaknya telah menunggu kedatangan keluarga JM dari Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
" Sebelumnya JM ini kita informasikan berasal dari Jambi, namun setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut ternyata dia berasal dari Desa Sibalanga Kabupaten Tapanuli Utara Di Sumut. Kita juga sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga JM ini dan dalam Minggu ini akan datang untuk dikonfrontir. Pihak keluarga juga menyampaikan bahwa JM pada tahun 2019 sempat hilang. Keluarga juga baru tau JM berada di Curup setelah kita hubungi," kata Kasat, Jumat (11/2/2022).
Ditambahkan Kasat, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga JM melalui telpon dan didapati informasi bahwa JM ini mengalami gangguan kejiwaan. Terkait keberadaan JM di desa Air Lanag pada saat diamankan masih didalami
" JM ini sulit diajak berkomunikasi, dari informasi yang berhasil kita peroleh Ia baru 2 hari di desa Air Lanang tersebut dan tidur dipondok kebun. Dari informasi warga, keberadaan JM ini sebagai gelandangan makanya dicurigai masyarakat dan dilaporkan ke polisi," kata Kasat.
Terkait benda yang mirip bom rakitan yang ditemukan dari tangan JM tersebut, kasat mengatakan bahwa benda tersebut diakui JM dia buat sendiri
" Pengakuan JM ini, benda tersebut dia buat sendiri dan gunanya sebagai lampu," pungkas Kasat.
Benda mirip bom rakitan tersebut sebelumnya sudah di identifikasi oleh tim Gegana Brimobda Polda Bengkulu dan diledakkan. Dari hasil identifikasi, benda tersebut merupakan bom palsu. Hasil Analisa Tim Gegana setelah dilakukan Diskafter yaitu komponen yang di duga Bom Rakitan tersebut yaitu :
-- 1 buah Batrai HP merk Xiomi
-- 1 Baterai Alkalin
-- 2 buah Baterai merk ABC 1/2 volume
-- 1 buah Lampu
-- 1 Micro switch
Berdasarkan analisa dari Tim gegana bahwa penemuan tersebut merupakan Bom Palsu karena hanya terdapat Power ( baterai, resistor/ lampu senja ) dan micro switch (tombol) dan tidak ditemukan Bahan Peledak serta maupun Detonator. [Julkifli Sembiring]