Pedomanbengkulu.com, Mukomuko – Dinas Ketahanan pangan (DKP) Mukomuko Resmi Launching Lapak Online Lado Jitan.lapak online ini sebagai pemasaran produk pangan lokal yang ada di kabupaten mukomuko.launching tersebut langsung oleh Bupati Mukomuko H. Sapuan, SE., MM., Ak., CA., CPA didampingi Ketua TP PKK Mukomuko Hj. T Nurliyana Habsjah di Kantor DKP Mukomuko, Rabu (23/03/2022).
Bupati Sapuan mengatakan bahwa lapak online dengan nama LADO JITAN ini merupakan inovasi Dinas Ketahanan Pangan Mukomuko. Tujuan peluncuran website ini , untuk membantu stake holder dalam memperoleh informasi data terkait pangan lokal, serta wadah pemasaran produk pangan lokal di Kabupaten Mukomuko.
‘’Website ini nanti akan digunakan sebagai wadah memasarkan berbagai produk pangan lokal, termasuk pangan olahan dari karya para kaum ibu-ibu’ ungkapnya.
Terkait penamaan website, menurut bupati, hal ini dikemas dengan mempertimbangkan kearifan lokal. Dimana, Lado jitan (Cabe rawit) cukup populer. Mempunyai cita rasa tersendiri.I
Ia menambahkan Penyajian program ini selaras dengan visi misi Pemkab, menuju sistem informasi berbasis elektronik. Kendati demikian, bupati mengakui dalam penerapan program ini masih perlu penguatan, khususnya dibidang kerjasama logistik dan sistem pelayanan. Sebab, pelayanan penjualan barang secara online juga membutuhkan armada transportasi dan ketersediaan barang yang bakal dipasarkan.
‘’Ini sebagai tonggak awal, dan terus kita kembangkan. Kedepan, sistem informasi baik bersifat pelayan maupun non pelayanan di semua OPD yang ada di kabupaten Mukomuko ini.
Kepala DKP Eddy Aprianto, SP., M.SI menambahkan
Dengan menggunakan website ini, dapat memperluas sistem pemasaran. Transformasi dari pekonvensional ke sistem penjualan digital.
dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta sebagai alat dalam mengakselerasi peningkatan daya saing dan pelayanan publik.
‘’Dengan mengudaranya lapak LADO JITAN ini, dapat menumbuhkembangkan kemajuan ekonomi masyarakat dari produktivitas pangan lokal,’’ demikian Eddy Aprianto. (ADV/Angga)