Bicara kasus kriminal di Bengkulu seperti tak ada habisnya. Barusan heboh berita ada luka jerat di leher dalam kasus temuan kerangka manusia di Bengkulu. Sebelumnya juga heboh suami bunuh istri dan kasus asusila di Bengkulu merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia.
Dulu, kejelekan Bengkulu juga pernah dibicarakan sampai berbulan-bulan dalam kasus gadis berinisial Yy yang diperkosa sampai meregang nyawa oleh sejumlah remaja yang mabuk, lalu jenazahnya dibuang begitu saja ke hutan. Mau sampai kapan kasus-kasus seperti ini terjadi?
Para pemangku kebijakan bukannya tak bikin usaha. Tapi seakan-akan tidak mempan. Bukannya menurun, kasus yang terjadi justru meningkat. Inilah masalahnya. Jangan-jangan usaha yang dilakukan selama ini tidak diridai Allah subhanahu wa ta'ala, Penguasa Alam Semesta.
Usaha yang paling baik dalam mengubah keadaan buruk menjadi baik yang terbukti sepanjang zaman adalah mengubah jiwa atau mental manusia. Kepada manusia yang beriman, Allah memberikan sarana terbaik untuk merubah keadaan mental tersebut melalui bulan Ramadan.
Pada bulan Ramadan inilah Allah perintahkan manusia untuk berpuasa, bukan hanya puasa menahan lapar dan haus, tapi juga puasa dari maksiat, puasa dari melihat perkara yang jelek, puasa dari mendengar hal yang buruk dan lain sebagainya.
Di bulan ini Allah turunkan Al-Qur'an, kitab petunjuk yang berisi penjelasan-penjelasan bagaimana cara manusia untuk meraih kebahagiaan lahir dan batin. Bulan penuh berkah yang memiliki suatu malam yang nilainya lebih berharga dari seribu bulan. Setan-setan jahat dibelenggu.
Siapa saja yang puasa pada bulan ini dengan iman yang betul, maka dosa-dosanya akan diampuni dan doa-doanya akan dikabulkan. Di akhir-akhir Ramadan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam meneladani agar manusia memperbanyak sedekah, salat, zikir dan iktikaf. Dengan semua amalan ini insya Allah akan lahir manusia-manusia bertakwa.
Jadi Ramadan ini menjadi momen yang paling baik untuk seluruh pemangku kebijakan di Bengkulu untuk membuat kebijakan-kebijakan yang meriah sebelum bulan ini tiba, mengisinya dengan amalan-amalan yang disunahkan di tengah bulan dan menutupnya dengan mewajibkan seluruh orang yang berada di bawah naungannya untuk iktikaf di masjid.
Merevolusi atau mengubah mental secara besar-besaran di ribuan masjid se-Provinsi Bengkulu pada bulan Ramadan bukan lagi keharusan, tapi sudah menjadi kebutuhan.
Kalau pada Ramadan 1443 Hijriah ini para pemangku kebijakan kompak mengeluarkan perintah untuk seluruh orang yang berada di bawah naungannya untuk melakukan hal-hal yang wajib dan sunah pada bulan suci ini, insya Allah Bengkulu bukan hanya akan berubah menjadi baik, tapi akan mampu menjadi provinsi yang bisa membuat Indonesia bahkan seluruh dunia menjadi baik.
