PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Selain terkait penataan ruang yang disampaikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pada Rapat Koordinasi Kepemerintahan bersama jajaran OPD teknis Provinsi Bengkulu dengan Walikota Bengkulu Beserta Jajaran, Gubernur Rohidin dalam kesempatan itu juga menyampaikan beberapa kebijakan.
Mulai dari kebijakan strategis melakukan pengembangan kawasan perkotaan hingga upaya penanganan permasalahan banjir dan pengembangan wilayah industri kawasan industri Pelabuhan Pulau Baai.
"Kita perlu melakukan pengembangan kawasan perkotaan di Ibukota Provinsi Bengkulu ini. Dengan demikian dinamika ekonomi di Bengkulu bisa semakin baik, setelah terbangunnya jalur Tol, pengembangan Pulau Baai dan kawasan industri lainnya. Sehingga perlu adanya pembagian wewenang antara Pemprov dan Pemkot Bengkulu," papar Gubernur Rohidin pada saat di Gedung Hidayah Pemkot Bengkulu, Kamis (10/03).
Lanjut Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, terkait rencana mempercantik wajah Kota Bengkulu telah dilakukan pengusulan beberapa pembangunan pengembangan kawasan perkotaan ke pemerintah pusat.
"Ini kita telah soundingkan dengan DPR RI perwakilan Bengkulu dan Kementerian PUPR. Sehingga nanti wajah Kota Bengkulu semakin baik. Di mana akan kita bangun jalan layang seperti di wilayah simpang Polda Bengkulu dan dari simpang Pagar Dewa ke arah Pulau Baai. Ini juga untuk mengantisipasi mecetnya jalur yang saat ini mulai terjadi," terang Gubernur Bengkulu lulusan terbaik UGM dan IPB ini.
Dalam kesempatan itu Gubernur Bengkulu juga memaparkan terkait kolaborasi dan sinergi penanganan banjir, penuntasan terkait mafia tanah yang ada di lahan yang merupakan milik Pemprov atau Pemkot Bengkulu, juga terkait posisi Gubernur dan Walikota/Bupati sebagai pembina birokrasi di daerah serta terkait optimalisasi capaian vaksinasi COVID-19 yang ditargetkan 100 persen hingga awal April 2022 mendatang.
"Beberapa poin penting ini saya kira perlu sinergi dan kolaborasi kita bersama. Sehingga pembangunan Kota Bengkulu menjadi lebih baik kedepannya," imbuhnya.
Terkhusus terkait permasalahan banjir di Kota Bengkulu, Menurut Gubernur Rohidin perlu membangun sistem drainase perkotaan yang terkoneksi dengan status jalan, apakah itu jalan kota, provinsi atau nasional, termasuk terkait penertiban izin perumahan bersubsidi yang timbulnya banyak sekali di kota, terutama izin yang diberikan betul-betul harus sesuai peruntukan agar jangan sampai daerah-daerah resapan air menjadi hilang, sistem drainase tidak dibangun, ruang terbuka hijau tidak dipersiapkan, sehingga banyak sekali memunculkan persoalan banjir di wilayah pemukiman.
"Nah ini juga sudah sepakat Dinas PUPR Kota dan Provinsi Bengkulu, Bappeda kota dengan provinsi termasuk tadi diingatkan ke kota ada beberapa regulasi yang disampaikan ke Pemprov yang belum dilakukan verifikasi dengan baik, saya katakan itu akan segera dilakukan," pungkas Gubernur Rohidin.
Sementara itu Walikota Bengkulu Helmi Hasan mengatakan, koordinasi dan sinergi mempercantik wajah Kota Bengkulu menjadi hal yang sangat baik. Sehingga hal tersebut supaya bisa terealisasikan.
"Kami juga tengah membangun Kota Merah Putih di dekat kawasan Pintu Tol Bengkulu. Insyaallah Pemkot siap menunjang pembangunan kawasan industri Provinsi Bengkulu," ungkap Helmi Hasan.