PedomanBengkulu.com, Lebong - Wakil Bupati Lebong Fahrurrozi meninjau lahan persawahan petani kawasan Air Baloi wilayah Kecamatan Topos. Kegiatan ini dilakukan sabagai tindak lanjut adanya laporan sekitar 20-an Hektar sawah petani di kawasan Tebet Puak mengalami kekeringan. Padahal saat ini tanaman padi milik petani sedang membutuhkan air agar bisa tumbuh subur. Bahkan akibat kekeringan tersebut, sejumlah tanaman padi sudah terkena penyakit kuning karena kekurangan pasokan air.
Atas informasi tersebut, bersama Plt Kepala Disperkan Hedi Parindo, Kabid SDA DPUPR-Hub Lebong Arman Yunizar, Camat Topos Zerly dan jajaran kelurahan Topos dan para penyuluh. Jum'at (11/03/2022) meninjau langsung sekaligus mengecek, apa yang sebenarnya menyebabkan irigasi tidak berfungsi, yang berdampak kekeringan pada lahan persawahan warga.
"Setelah kita cek langsung, saluran air terdapat kebocoran pada lantai irigasi, sehingga air kebanyakan merembes dan tidak mengalir secara baik, airnya tidak sampai ke lahan persawahan milik petani sekitar 20-an hektar," ungkap Wabup Fahrurrozi kepada pedomanbengkulu.com Jum'at (11/03/2022) siang.
Dikatakan Fahrurrozi, atas semua temuan bersama OPD Disperkan dan DPUPR-Hub tersebut, ada dua langkah yang akan diambil. Pertama untuk jangka pendek, penggunaan air secara bergiliran dengan diatur oleh petugas pintu air hasil pembahasan di Kantor Camat Topos. Kemudian untuk langkah jangkah panjang, Wabup meminta usulan pembangunan irigasi tersebut masuk dalam Musrembang tingkat Kabupaten Lebong, sebagai salah satu usulan prioritas tahun 2023.
"Dari lokasi Air Baloi, kami bahas di kantor Camat untuk ditetapkan petugas penjaga pintu air yang mengatur air secara bergiliran. Karena saat ini tanaman padi petani sedang butuh air. Kemudian untuk jangka panjangnya, usulan pembangunan irigasi ini harus masuk program tahun 2023," pungkasnya.[spy]