PedomanBengkulu.com, Bengkulu – Kapan pandemi covid-19 benar-benar berakhir? Belum ada yang berani memastikan dengan tegas. Namun ahli sepakat, sebelum berakhir, pandemi covid-19 yang di Indonesia telah terjadi selama dua tahun terakhir akan diawali dengan perubahannya menjadi endemi.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, saat ini masyarakat sudah mulai terbiasa menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan telah terbiasa hidup berdampingan dengan covid-19 serta variannya.
"Sekarang sudah masuk tahap transisi. Tapi perkembangan situasi dan kondisinya masih terus dievaluasi pakar dan ahli. Mari tetap setiap terapkan prokes. Jangan lengah sampai pandemi ini benar-benar berakhir," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Jumat (11/3/2022).
Alumni Psikologi Universitas Indonesia ini bersyukur akan munculnya optimisme baik di kalangan pemerintah, maupun masyarakat bahwa pandemi covid-19 akan segera berakhir dan akan menjadi penyakit biasa sebagaimana flu atau berbagai penyakit lainnya.
"Pantauan saya di rumah sakit, tidak seperti saat puncak kasus kemarin yang setiap hari hampir selalu padat, sekarang situasinya mulai kondusif. Kasus kematian pun rata-rata menimpa orang yang memang usianya sudah uzur," ungkap Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini mengapresiasi atas sikap pemerintah yang perlahan-lahan mulai melakukan pelonggoran terhadap mobilitas masyarakat selama masa transisi menuju endemi ini.
"Alhamdulillah syarat-syarat untuk perjalanan jauh sudah mulai dihapus. Berlaku untuk perjalanan darat, laut maupun udara. Pertemuan-pertemuan mulai diizinkan. Silaturahmi di tempat-tempat keramaian mulai diperbolehkan. Ini sinyal positif untuk ekonomi bangkit," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.
Pun demikian, Ketua DPD Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kabupaten Kepahiang ini menambahkan, semua proses transisi ini tetap harus disertai dengan edukasi dari pemerintah agar masyarakat tetap menjaga amal ibadah dan gaya hidup yang sehat.
"Hati-hati juga dengan hoaks yang ingin memecah belah persatuan antara masyarakat dengan pemerintah. Semua informasi yang disebar lewat positingan, pesan berantai atau apapun terkait pandemi ini harus disaring betul," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.
Data terhimpun, awal pekan ini atau per tanggal 7 Maret 2022 jumlah penambahan konfirmasi positif Covid-19 di Bumi Rafflesia paling tinggi terjadi di Kota Bengkulu dengan jumlah 120,9 kasus per 100 ribu penduduk. Berikutnya di posisi kedua ada Lebong dengan angka konfirmasi mingguan 70,43 kasus per 100 ribu penduduk. [Muhammad Qolbi]