PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu menargetkan sasaran kinerja penyelengara pemerintah daerah tahun 2023 mengarah kepada pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, indeks pembangunan manusia dan rasio gizi.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief menilai bahwa masuknya tingkat pengangguran terbuka sebagai salah satu sasaran kinerja penyelengara pemerintah daerah tahun 2023 patut diapresiasi.
"Karena hampir dimana-mana keluhan masyarakat yang banyak masuk ke saya ini soal sempitnya lapangan kerja yang dua tahun terakhir diperparah oleh pemutusan hubungan kerja ketika pandemi covid-19 terjadi. Sementara yang lulus sekolah jumlahnya melimpah ruah," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Jumat (8/4/2022).
Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Pemuda Nasional Indonesia (DPP KNPI) ini mengaku geleng-geleng kepala dengan perbuatan pengangguran di Bengkulu yang viral di media-media konvensional maupun di media-media sosial.
"Konsekuensi yang paling berat harus ditanggung masyarakat dengan tingginya angka pengangguran ini semakin tingginya angka pencabulan, pemerkosaan, pencurian, perampokan, dan tindak kriminalitas lainnya. Orang yang nggak punya apa-apa, nggak takut berbuat apa-apa. Ini bahaya, maka harus dicegah," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Alumni Psikologi Universitas Indonesia ini menjelaskan, bagi generasi muda, menganggur adalah suatu keadaan yang sangat memprihatinkan dan genting serta dapat menjadi masalah besar yang sangat mengguncang kondisi kejiwaannya.
"Wajar kalau kemudian banyak yang nekat berbuat maksiat. Makanya saya termasuk yang setuju dengan adanya tunjungan lewat kartu pra kerja bagi pengangguran. Kebijakan itu harus dipertahankan. Pemerintah daerah bisa mengadopsi ini dan menyesuaikannya dengan kondisi daerah masing-masing," ungkap Hj Riri Damayanti John Latief.
Ketua DPD Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kabupaten Kepahiang ini menambahkan, pengangguran adalah masalah pokok dalam setiap daerah yang dapat mematikan daya inovasi dan menghambat perkembangan daerah tersebut untuk lebih maju dan berdaya saing.
"Karena nganggur orang bukan cuma berani berbuat kriminal, tapi juga pasti jadi hidup miskin. Makanya upaya untuk menekan tingginya angka pengangguran ini harus diprioritaskan, jangan nunggu tahun depan, tapi harus dimulai dari sekarang," demikian Hj Riri Damayanti John Latief. [Muhammad Qolbi]