PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Iman dan Ihsan menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam perjalanan kehidupan manusia. Di mana Iman menjadi simbol hablum minallah (hubungan baik dengan Allah SWT) dan Ihsan sebagai simbol hablum minannas (hubungan baik sesama manusia).
Sehingga jika kedua hal tersebut dilaksanakan secara harmoni dan diamalkan secara seimbang, termasuk hablum minal 'alam (hubungan baik dengan alam sekitar). Dan pada hakikatnya semua memiliki tujuan vertikal, yakni mendapat ridha Allah SWT, maka ketentraman dan harmonisasi kehidupan dapat terwujud.
"Maka kajian yang didasari pada keimanan dalam perserikatan itu menjadi sebuah kebutuhan. Sehingga sebuah keyakinan itu dibangun atas pemahaman dan hubungan baik sesama manusia itu dibangun atas toleransi," jelas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat hadir pada Silaturahmi Idulfitri 1443 Hijriyah Keluarga Besar Muhammadiyah Bengkulu, di Aula Hasan Din Kampus IV Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), Jl. Adam Malik KM. 9 Kota Bengkulu, Senin (16/05).
Di samping itu lanjut Gubernur Rohidin, di dalam Perserikatan Muhammadiyah, untuk mengambil kebijakan atau keputusan bersama selalu dilakukan kajian-kajian, dialog-dialog dan pembahasan bersama.
"Sehingga menimbulkan pemikiran yang rasional yang mengedepankan kepentingan perserikatan. Jadi sikap yang dikedepankan yaitu keterbukaan, independensi dan kemandirian," pungkas Rohidin Mersyah yang juga merupakan Ketua Majelis Muhammadiyah Bengkulu.
Juga tampak hadir dalam silaturahmi Idulfitri 1443 Hijriyah Keluarga Besar Muhammadiyah Bengkulu tersebut, Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu Syaifullah dan jajaran pengurus kabupaten-kota se Provinsi Bengkulu serta Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi. [AM/Adv]