Alhamdulillah, setelah iman, amal dan ilmu orang-orang ditempa dalam Ramadan sebulan penuh, banyak kebaikan yang diperoleh Bengkulu. Ekonomi kembali menggeliat. Angka kecelakaan perlahan menurun. Bencana tetap ada tapi tidak terlalu parah. Kriminalitas masih terjadi tapi cukup rendah.
Bagi Bengkulu, Ramadan seakan menjadi bulan penuh hidayah. Bulan dimana orang-orang begitu mudah beriman dan beramal soleh. Bulan dimana kehidupan beragama begitu bergairah. Keberkahan datang bercurah-curah. Begitu sayang bilamana kondisi yang penuh kebaikan ini tidak dipertahankan, pergi bersama waktu.
Bagaimana cara paling baik untuk mempertahankan hidayah itu? Gampang. Pertahankan kemakmuran 3.117 masjid yang ada di Provinsi Bengkulu. Saat Ramadan masyarakat bisa membuktikan, masjid makmur dengan dakwah ilallah, semangat belajar dan mengajar, zikir dan ibadah serta perkhidmatan atau pelayanan kepada umat.
Kalau 3.117 masjid yang ada di Provinsi Bengkulu makmur dengan amalan-amalan tersebut sepanjang tahun, insya Allah Bumi Rafflesia akan menjadi provinsi yang menjadi asbab hidayah bagi provinsi-provinsi lain. Bengkulu akan jadi sebaik-baik provinsi. Inilah janji Allah suhbhanahu wa ta'ala. Inilah jalan hidup Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.
Usaha ini memang tak akan mudah. Karena suasana di luar bulan Ramadan sangat berbeda dengan suasana pada bulan Ramadan. Tapi ketika menyadari betapa besar keuntungan dalam melakukan usaha tersebut, seharusnya kemalasan dan keengganan untuk melaksanakannya bisa disingkirkan.
Kalau warga Bengkulu disibukkan bukan dengan perkara agama, maka mereka akan disibukkan dengan perkara di luar agama seperti kemaksiatan, kriminalitas, dan seabrek keburukan yang seringkali viral di media sosial, bertubi-tubi seakan tak berkesudahan.
Maka menyibukkan warga dengan agama adalah jalan hidup yang harus ditempuh, bukan pilihan. Inilah jalan hidup para Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah kepada seluruh umat manusia sejak Nabi Adam 'alaihi sallam kepada kaumnya masing-masing hingga Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam untuk kaum seluruh alam.
Untuk mencapai kejayaan, pemerintah harusnya pelit untuk urusan kesenangan diri pribadi, tapi royal untuk kepentingan agama. Jadikan pemerintahan sebagai kendaraan untuk menuju kesuksesan, kejayaan dan kebahagiaan di dua alam, dunia dan akhirat.
Dari konteks tersebut, meledakkan potensi Bengkulu sebenarnya bukanlah dengan cara menjual barang-barang tambang seperti emas dan batu bara, bukan pula pada barang-barang perkebunan seperti sawit dan kopi, bukan pada destinasi-destinasi wisata yang indah-indah, tapi ada pada 3.117 masjid yang tersebut di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu.
Hal ini telah terbukti terhadap Madinah lebih dari 14 abad yang lalu ketika daerah ini masih bernama Yatsrib. Upaya memakmurkan masjid mengubah Yatsrib yang penuh keburukan menjadi metropolis yang memancarkan hidayah ke seluruh dunia.