PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu melaksakan kolaborasi kegiatan bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN), Rabu (25/5). Bertempat di Mercure Hotel Bengkulu, kolaborasi ini meliputi Pertemuan Mitra Kerja Bangga Kencana, Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Melalui Momentum Strategis KIE Interpersonal Kepada Komunitas dan Sosialisasi Panduan Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Beresiko Stunting Provinsi Bengkulu.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Ir. Rusman Efendi selaku ketua penyelenggaraan dalam laporannya menyebutkan bahwa, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan dukungan dari mitra kerja di tingkat Kabupaten/Kota terhadap pelaksanaan Program Bangga Kencana, menyediakan tenaga yang mampu melakukan verifikasi dan validasi data keluarga beresiko stunting serta memberikan sosialisasi dan promosi terkait stunting dan upaya penurunan stunting agar bisa dimengerti oleh semua lapisan masyarakat terutama bagi anggota kelompok komunitas sehingga target penurunan stunting bisa tercapai di tahun 2024.
"Berdasarkan data pada 2021, prevalensi stunting di Provinsi Bengkulu menunjukkan angka sebesar 22,1 persen. Kondisi ini merupakan tantangan bagi kita semua untuk mencapai target menjadi 18,84 persen di tahun ini. 15,69 persen pada tahun 2023 dan 12,55 persen di tahun 2024,” kata Rusman.
Menegaskan pernyataan ketua penyelenggara, Deputi ADPIN BKKBN RI, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd menyampaikan bahwa penurunan stunting memerlukan intervensi penanganan yang terpadu dari semua instansi, baik vertikal maupun perangkat daerah, swasta dan masyarakat serta keluarga yang mencakup intervensi gizi spesifik dan sensitif yang melibatkan pendekatan multi sektor melalui sinkronisasi program baik skala nasional, lokal dan masyarakat di tingkat pusat maupun daerah.
Sebagaimana diketahui. Bahwa dalam Peraturan Presiden Nomor 72/2021 dan RAN PASTI. Terdapat 5 (lima) kegiatan prioritas dalam program percepatan penurunan stunting, yaitu: Penyediaan data keluarga berisiko stunting, Pendampingan keluarga berisiko stunting, Pendampingan calon pengantin, Surveilans dan Audit kasus.
"Dalam pelaksanaan kelima kegiatan prioritas tersebut data merupakan faktor yang sangat penting. Karena, berawal dari data inilah Tim Pendamping Keluarga nantinya akan bergerak di lapangan dalam melakukan pendampingan," tegas Sukaryo Teguh Santoso.
Melalui momentum ini, dirinya kembali mengingatkan untuk melakukan penanganan dari hulu ke hilir. Dimulai dari sebelum anak lahir, yakni saat para ibu atau pasangan usia subur merencanakan akan menikah.
"Pencegahan stunting itu penting dilakukan karena akan berkaitan dengan generasi yang akan datang. Terkait pendataan keluarga diprovinsi Bengkulu yang sudah tembus di angka 100 persen tentunya sangat layak untuk di apresiasi. Semoga keberhasilan ini turut diiringi dengan tercapainya target penurunan prevalensi stunting ditahun 2024," tandasnya.
Selanjutnya dikesempatan yang sama, Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Bengkulu dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menyampaikan secara nasional dan tingkat provinsi, Bengkulu masih memiliki pekerjaan rumah tentang pembangunan manusia sektor kesehatan.
Hal ini dapat ditinjau berdasarkan empat indikator yang menunjukkan masih rendahnya kualitas kesehatan terhadap sebuah wilayah, yaitu kematian ibu hamil, melahirkan, dan masa nifas (mmr), kematian bayi 0 – 1 tahun (imr), gizi buruk, dan stunting.
Sehubungan dengan persoalan tersebut, Wagub menuntut semua sektor agar saling bekerja sama secara terpadu dan berkesinambungan mengerjakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
"Hadirnya BKKBN melalui program bangga kencana dengan tagline-nya “berencana itu keren” kiranya dapat menjadi gaya hidup yang baik bagi keluarga di Provinsi Bengkulu dan memberikan kontribusi sangat penting terhadap visi dan misi pembangunan, sehingga harapan saya pada tahun 2025 dapat terwujud Provinsi Bengkulu yang maju, sejahtera, dan hebat," tutur Rosjonsyah.[Kucir.06]