PedomanBengkulu.com, Jakarta - Banyaknya jalan yang rusak di Provinsi Bengkulu khususnya saat musim hujan dikeluhkan masyarakat. Selain rentan memakan korban, rusaknya kendaraan akibat terperosok, kondisi jalan rusak juga kerap menimbulkan kecelakaan terutama saat kendaraan berusaha mengelak jalan tersebut.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mendapat aduan dari warga Kecamatan Rimbo Pengadang Kabupaten Lebong mengenai hal ini, tepatnya mengenai amblasnya ruas jalan Air Dingin-Tes yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi.
"Keluhan saya dapatkan dari berbagai media. Ada yang marah, ada yang bernada kritik, ada yang menganggap pemerintah tidak peduli dan lain-lain. Saya berharap suara-suara masyarakat ini didengar dan direspon dengan segera," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Kamis (16/6/2022).
Dewan Penasehat Karang Taruna Provinsi Bengkulu ini mengungkapkan, urusan jalan rusak ini sebenarnya bukan perkara baru, karena sebelumnya ia juga telah menyoroti jalan nasional yang putus akibat banjir dan longsor kepada kementerian terkait.
"Jangan sampai ada korban jiwa maupun harta benda karena rusaknya jalan. Kalau melihat kondisi jalannya, memang butuh perhatian segera. Harus ada langkah kongkrit yang dilakukan pemerintah daerah untuk menangani kondisi jalan yang membahayakan penggunanya," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini melanjutkan, masyarakat berharap pemerintah daerah memberikan perhatian dalam bentuk apapun sehingga tidak menimbulkan kesan bahwa persoalan ini mendapatkan pembiaran.
"Kalau anggaran terbatas, tolong jelaskan dengan pasti, kapan anggarannya ada dan kasih kepastian kapan bisa diperbaiki. Sehingga tidak terkesan ada pembiaran dan tidak menjadi pertanyaan terus menerus. Karena ini menyangkut nyawa manusia," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.
Ketua DPD Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kabupaten Kepahiang ini memberikan apresiasi kepada aparat Kepolisian yang sigap memberikan rambu-rambu agar pengguna jalan tidak terperosok atau mengalami kecelakaan saat melintas di jalan tersebut.
"Secara aturan jalan yang rusak memang wajib dipasang peringatan agar jadi perhatian pengguna jalan untuk lebih waspada dan berhati-hati. Tapi ini tentu sifatnya hanya sementara. Tetap perbaikan harus jadi prioritas," demikian Hj Riri Damayanti John Latief. [Muhammad Qolbi]
