PedomanBengkulu.com, Jakarta - Karena persoalan anggaran, proyek jalan Tol Trans Sumatera diprediksi tidak berjalan sesuai target. Pun demikian, hasil pembahasan Pemerintah Provinsi Bengkulu dengan Pemerintah pusat, pembangunan tahap kedua tol Bengkulu-Lubuk Linggau tetap akan dilakukan pada 2023.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, sebagai proyek unggulan pemerintah, jalan Tol Trans Sumatera hendaknya tetap sesuai target awal demi meningkatkan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah tanah air.
"Masalah keterbatasan yang dimiliki pemerintah dalam pembangunan lanjutan jalan tol trans ini seharusnya sudah dibahas sejak awal, bukan di tengah jalan, sehingga bisa diantisipasi. Sangat disayangkan kalau tidak berlanjut," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Rabu (15/6/2022).
Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini mengutarakan, masalah-masalah yang dihadapi pemerintah hendaknya ikut dirumuskan solusinya bersama perusahaan dan masyarakat yang berkepentingan dengan jalan tol.
"Tol memberikan kemudahan bagi kelompok usaha dan masyarakat tertentu yang butuh mobilitas serta kecepatan waktu dalam menjalankan usahanya. Segera melanjutkan pembangunan jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau adalah sebuah langkah tepat yang harus diambil pemerintah," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Alumni Psikologi Universitas Indonesia ini memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi yang menujukkan komitmen yang kuat agar jalan Tol Trans Sumatera khususnya jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau dapat segera tuntas sesuai target.
"Pemerintah pusat harus memberikan perhatian lebih kepada daerah-daerah yang memang serius dalam menggarap pembangunan yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Jangan ada daerah yang merasa dianaktirikan oleh pusat karena pembangunannya dipandang sebelah mata," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.
Dewan Penasehat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Bengkulu menekankan, aspirasi terkait kebutuhan infrastruktur di Bumi Rafflesia telah ia sampaikan kepada kementerian terkait dalam berbagai agenda kerja agar dapat diakomodir.
"Kementerian PUPR awal tahun ini pernah meminta permakluman karena tidak bisa membagi rata program yang ada. Mereka harus selesai dulu membangun di suatu daerah baru pindah agar hasilnya berkualitas. Saya harap hal itu berlaku untuk jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.
Data terhimpun, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, pembangunan tahap kedua tol Bengkulu-Lubuk Linggau akan dilakukan dari wilayah Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah hingga ke Kabupaten Kepahiang mencapai Rp23 triliun. Rohidin berharap Forkopimda dapat memastikan anggaran untuk pembangunan tersebut tidak dipotong. [Muhammad Qolbi]