PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Tepat menjelang Hari Keluarga Nasional 2022, belum lama ini, sebuah informasi viral di media nasional terkait seorang mahasiswi di Bengkulu melahirkan di toilet rumah sakit setelah mengonsumsi obat penggugur kandungan. Akibatnya, mahasiswi tersebut dan kekasihnya diamankan Tim Macan Gading Polres Bengkulu.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief menyatakan keprihatinan atas kasus tersebut dan menilai adanya pelajar yang melakukan aborsi akibat pergaulan bebas atau perzinaan sebagai sebuah potret buram generasi muda.
"Kalau tidak sampai membahayakan sang ibu seharusnya nggak mesti diaborsi. Menghilangkan nyawa adalah bentuk kejahatan yang seharusnya bisa dicegah. Semua yang budaya porno dan cabul di tengah generasi muda harus didelete jangan sampai mendorong lebih banyak perzinaan yang berujung aborsi, pemerkosaan dan kejahatan lainnya," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Rabu (29/6/2022).
Alumni Psikologi Universitas Indonesia ini menjelaskan, rumah-rumah sekolah maupun kampus-kampus harus melakukan pembinaan secara lebih aktif untuk meningkatkan kesadaran generasi muda maupun remaja agar menghindari diri dari pergaulan bebas karena bertentangan dengan nilai sila Ketuhanan Yang Mahaesa.
"Satu pun tidak ada untung dari pergaulan bebas, justru dari pergaulan bebas ini banyak lahir masalah dan penyakit. Ironi sekali kalau pergaulan bebas ini justru paling banyak terjadi di kalangan remaja. Ini harus jadi perhatian bersama. Harus ada pencegahan yang efektif," sampai Hj Riri Damayanti John Latief.
Ketua DPD Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kabupaten Kepahiang ini menerangkan, di Curup beberapa waktu yang lalu, kasus aborsi ini juga pernah heboh karena membuat seorang perempuan meninggal dunia setelah mengkonsumsi obat penggugur kandungan yang diberikan oleh kekasihnya.
"Amerika Serikat yang paling liberal aja sekarang sudah ikut melarang aborsi. Mahkamah Agung setempat bilang aborsi merupakan tindakan ilegal. Ini membuktikan bahwa aborsi ini punya dampak yang begitu buruk. Kasus semacam ini harus segera disudahi," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Ketua Bidang OPK BKMT Dewan Masjid Indonesia Provinsi Bengkulu ini menambahkan, peran orang tua agar lebih aktif dalam kegiatan keagamaan di tengah-tengah masyarakat agar bisa memberikan teladan kepada anaknya untuk terbiasa dengan hal-hal yang positif serta menjauhi apa-apa yang dilarang agama.
"Generasi muda ini cetakan masyarakatnya. Kalau orang tua nggak kasih contoh baik, nggak sering ngasih tahu anaknya kalau seks bebas itu bahaya, perbuatan buruk, sampai timbul rasa takut dan jijik dalam diri anaknya untuk bermaksiat, masalah ini sulit dicegah. Jadi usaha ini sejak dini harus dimulai dari rumah," demikian Hj Riri Damayanti John Latief. [**]