PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Baru-baru ini Cancer Information and Support Center (CISC) Provinsi Bengkulu merilis tingginya angka perempuan yang mengidap kanker serviks di daerah ini. Bengkulu bahkan disebut menempati urutan keempat nasional terkait jumlah penderita kanker tersebut.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengungkapkan keprihatinannya atas realitas tingginya angka pengidap kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim perempuan di Provinsi Bengkulu tersebut.
"Atas dasar keprihatinan inilah beberapa kali saya pernah menggelar pemeriksaan kanker serviks gratis untuk perempuan Bengkulu. Saya berharap masalah ini menjadi perhatian nasional dan seluruh pemerintah daerah di Bengkulu," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Rabu (22/6/2022).
Dewan Penasehat Karang Taruna Provinsi Bengkulu ini menjelaskan, berdasarkan data, angka perempuan yang didiagnosa alami kanker serviks di Indonesia salah satu yang tertinggi di dunia dan banyak diantaranya berakhir dalam keadaan meninggal karena penyakit ini.
"Pemerintah harus serius untuk menangani perkara ini terutama untuk daerah-daerah dengan angka yang cukup tinggi seperti Bengkulu. Pusat dan daerah harus bersinergi. Kalau nggak cukup pakai APBD, tolong dibantu pakai APBN," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Kakak Pembina Duta Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Provinsi Bengkulu ini memaparkan, meski Kementerian Kesehatan telah merencanakan vaksin HPV gratis mulai tahun 2023 untuk mencegah kanker serviks di Indonesia, namun langkah-langkah strategis tetap harus dimulai dengan segera.
"Menurut saya menunggu 2023 itu cukup lama. Masih ada ratusan hari lebih dari hari ini. Sementara laporannya di Indonesia ini ada 1 perempuan meninggal setiap 1 jam karena penyakit ini. Langkah pencegahan dan pengobatan harus dilakukan dengan segera," imbuh Hj Riri Damayanti John Latief.
Alumni Psikologi Universitas Indonesia ini mengimbau perempuan Bengkulu untuk bersikap proaktif mengenali faktor risiko dan menyadari gejala kanker serviks ini sejak dini agar hal-hal buruk yang terjadi ke depan dapat diminimalisir.
"Stop seks bebas, hiduplah dengan pola hidup sehat yang baik dan jalankan tuntunan agama dengan benar. Makan jangan asal makan. Makan makanan yang halal dan sehat dengan gizi seimbang. Rajin-rajin olahraga dan berhentilah merokok," demikian tutup Hj Riri Damayanti John Latief.
Data terhimpun, kanker serviks disebabkan karena virus umum yaitu human papilloma virus (HPV). Catatan Globocan 2020 kanker serviks memiliki kontribusi sebesar 24,5 persen atau sebanyak 2.261.419 kasus dari jumlah penderita kanker di dunia. [**]