Bengkulu kembali dihebohkan dengan kasus korupsi. Kali ini tersangkanya Sekretaris Daerah Bengkulu Tengah. Berita menyebutkan, pelaku bersama dua orang lainnya membuat negara rugi Rp272 juta dalam kasus penyusunan kegiatan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) tahun 2013 yang lalu.
Karena statusnya masih tersangka, Sekretaris Daerah berinisial EH itu belum tentu bersalah. Biarkan hukum memutuskan perkaranya dengan seadil-adilnya berikut harapan semoga kasus korupsi dan yang semacam ini menjadi yang terakhir di Bumi Rafflesia.
Kasus korupsi itu benar-benar akan menjadi terakhir bilamana momen Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah yang diselenggarakan di Bengkulu benar-benar menjadi perayaan pengorbanan yang diterima oleh Allah subhanahu wata'ala sehingga seluruh keburukan Bengkulu Allah gantikan dengan kebaikan.
Sebab, kata ulama, salah satu tanda diterimanya pengorbanan adalah makin dekatnya yang berkurban itu kepada Allah. Makna Idul Adha sendiri bukan hanya menyembelih hewan, tapi juga menyembelih hawa nafsu agar tidak lagi membuat manusia terparangkap dalam sifat tamak, loba, atau serakah.
Ketika pengorbanan Bengkulu diterima oleh Allah, maka orang-orangnya akan jijik dengan kemaksiatan, tidak mau berbuat curang, tidak mau ada sebutir nasi pun yang haram yang masuk ke dalam perutnya, apalagi korupsi sampai ratusan juta rupiah.
Pengorbanan yang diterima akan berimplikasi adanya hubungan baik antara yang berkurban dengan Allah sehingga orang-orang menjadi mudah untuk menyempurnakan perintah-Nya dan menjauhkan diri dari larangan-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengorbanan seperti itulah yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim `alaihis salam. Pengorbanan bapaknya para nabi itu begitu sempurna sehingga Allah rida, Allah tolong ia dalam berbagai marabahaya, Allah kabulkan doa-doanya dan Allah jaga keturunan-keturanannya sebagai orang-orang baik.
Maka mulai sekarang, dari mimbar-mimbar ceramah, dari seluruh saluran media milik pemerintah, penting disuarakan agar seluruh peserta kurban meluruskan niatnya agar semata-mata mengharap rida Allah, bukan pujian manusia atau niat-niat lain.
Selain itu, penting agar mengajak seluruh masyarakat untuk memakmurkan masjid, karena inilah bentuk perintah Allah yang lain kepada Nabi Ibrahim agar memakmurkan Masjidil Haram dengan salat, haji, umroh dan zikir ibadah lainnya.
Insya Allah kalau merayakan pengorbanan, meluruskan niat dan memakmurkan masjid itu dibuat, perilaku korupsi bahkan seluruh keburukan di Bengkulu akan sirna, kebaikan akan wujud dimana-mana, persis seperti cahaya yang menyingkirkan seluruh kegelapan disekitarnya.