 |
| Potret Banjir di Kota Bengkulu, diambil dengan Drone (Foto udara kawasan pemukiman warga yang terendam banjir di Bengkulu. EP CREATIVE PRODUCTIONS/via REUTERS) |
Banjir kembali melanda Bengkulu sejak kemarin, Kamis (30/6/2022). Versi BPBD Provinsi, di Kota Bengkulu jumlah rumah yang terendam mencapai 886 unit dengan ketinggian air mencapai 2 meter. Jalanan macet. Hewan-hewan dievakuasi. Petani terancam gagal panen.
Banjir ini seharusnya jadi tamparan buat orang-orang yang berkuasa. Betapa tidak, setiap tahun kejadian serupa sudah terjadi, bahkan hingga merenggut korban jiwa. Namun seakan tak mampu terselesaikan. Padahal orang-orang yang berkuasa itu mengaku bersungguh-sungguh dalam bekerja.
Biang keladi banjir ini pun sebenarnya sudah diungkap dengan jelas, rusaknya hutan di hulu hingga hilir Sungai Bengkulu akibat aktivitas ekonomi. Tapi teguran orang-orang berkuasa kepada pelaku ekonomi seolah dianggap hanya angin lalu, lenyap bersama surutnya banjir.
Sebenarnya tak elok juga menyalahkan siapa-siapa. Kata ulama, orang beriman bahkan akan menyadari musibah ini adalah bentuk cinta kasih Allah kepada Bengkulu. Allah tegur dengan banjir agar dosa orang Bengkulu terhapus sehingga bisa masuk surga yang kekal dengan bahagia.
Bahkan lebih jauh ulama katakan, orang beriman justru dengan banjir ini akan menyalahkan dirinya sendiri. Dia merasa karena dia kurang berdakwah dimana-mana orang lemah dalam amal agama, lalu maksiat muncul dimana-mana sehingga hujan yang turun bukannya menjadi rahmat, tapi menjadi azab.
Keterangan bahwa musibah berasal dari dosa dan maksiat manusia ini berasal dari Allah subhanahu wata'ala, Dzat yang menciptakan langit dan bumi. Tertulis dalam Al-Qur'an. Musibah ini akan selesai kalau manusia mau kembali taat kepada Allah, mendapat rida dan kasih sayang-Nya.
Maka untuk mengakhiri banjir Bengkulu ini sebenarnya sederhana sekali, bertobat kepada Allah. Kongkritnya? Orang-orang berkuasa dan seluruh masyarakat ramai-ramai makmurkan masjid, rumah Allah subhahu wata'ala. Karena kata Rasulullah, barangsiapa mencintai masjid, maka Allah akan mencintainya.
Kalau se-Bengkulu orang mencintai masjid, maka Allah akan mencintai Bengkulu. Ketika Allah subhanahu wata'ala mencintai Bengkulu, insya Allah, Allah akan menjadi Bengkulu sebagai provinsi yang paling berbahagia, baik di dunia yang sementara maupun di akhirat yang selama-lamanya.
