PedomanBengkulu.com, Jakarta - Kepadatan penduduk atau populasi di suatu wilayah atau negara dinilai dapat memicu berbagai persoalan seperti pengangguran, kemiskinan, meningkatnya angka kriminalitas, pelayanan kesehatan yang tidak memadai dan masalah-masalah lainnya.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, seluruh warga dunia merupakan sebuah keluarga besar yang harus memiliki rasa saling peduli dengan membangun hari esok yang lebih baik untuk kebaikan generasi yang akan datang.
"Semua orang yang hidup saat ini punya tanggung jawab yang sama untuk menjadikan dunia sebagai tempat tinggal yang lebih baik untuk generasi lanjut. Populasi mesti tumbuh dengan seimbang dengan sumber daya alam dan kebajikan dalam menciptakan kehidupan yang baik," kata Hj Riri Damayanti John Latief pada momen Hari Populasi Sedunia, Senin (11/7/2022).
Kakak Pembina Duta Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Provinsi Bengkulu ini menjelaskan, permasalahan kepadatan populasi penduduk tidak akan menjadi ancaman serius bilamana manusia-manusia yang lahir tumbuh dengan kualitas pribadi yang unggul.
"Saya cenderung menilai berbagai masalah yang muncul seperti pengangguran, kemiskinan, meningkatnya angka kriminalitas dan lain-lain itu bukan salah padatnya populasi, tapi kualitas populasinya itu sendiri. Kalau kualitasnya baik, insya Allah keadaannya baik," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Dewan Penasehat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Bengkulu ini mengungkapkan, bila kualitas populasi itu jelek, maka kepadatan penduduk akan melahirkan kekurangan lahan, bencana, polusi, perang, bahkan wabah penyakit seperti covid-19.
"Populasi Bengkulu berdasarkan sensus tahun 2020 ada 2 juta lebih penduduk. Pengguna internetnya berdasarkan data tahun 2021 mencapai 54.97 persen dari populasi. Kalau setiap hari semua posting yang baik-baik, insya Allah pasti suasana dan keadaan akan jadi baik," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.
Alumni SD Negeri 8 Kota Bengkulu ini menambahkan, momen Hari Populasi Sedunia percuma diperingati bila tidak meningkatkan kesadaran publik untuk lebih peduli dengan masalah yang berkaitan dengan upaya meningkatkan kualitas populasi penduduk bumi.
"Sementara jumlah penduduk dunia terus meningkat dengan laju pertumbuhan yang cepat tapi bayangkan kalau semua adalah orang-orang yang serakah dan tamak, orang-orang yang tidak taat kepada Allah, maka ini akan menjadi masalah besar di kemudian hari. Ini yang perlu disikapi dan diantisipasi," demikian tutup Hj Riri Damayanti John Latief.
Situs resmi PBB melansir, pada 11 Juli 1990 Hari Populasi Dunia secara resmi mulai diperingati agar publik lebih sadar dan peduli dengan populasi dan dampak yang ditimbulkannya. Data Worldometers, penduduk dunia saat ini tercatat ada sekitar 7.952.683.100 dan jumlah ini akan terus bertambah. Diperkirakan dalam waktu dekat penduduk bumi akan berjumlah 8 miliar. [**]