Banjir di Kota Bengkulu diambil dari Udara |
Gempabumi, banjir, kebakaran dan bencana-bencana lainnya beruntun menghampiri warga Bengkulu di sejumlah daerah, belum lama ini.
Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun bencana-bencana yang pernah terjadi dahulu cukup menimbulkan efek traumatik yang mendalam bagi warga Bumi Rafflesia.
Orang awam tentu akan langsung mengidentikkan bencana ini dengan fenomena alam, misalnya gempabumi dengan pergerakan lempeng dan yang semisal itu.
Namun bagi orang beriman yang meyakini ayat-ayat Allah subhanahu wa ta'ala tentu akan mengidentikkan setiap bencana yang terjadi dengan ulah dan dosa manusia itu sendiri.
Sebab, Allah subhanahu wa ta'ala, penguasa setiap suasana dan keadaan, tidak mungkin menzalimi hamba-hamba-Nya bila hamba-hamba-Nya taat, berbuat baik kepada bumi dan sesamanya.
Maka bencana yang beruntun yang terjadi di Bengkulu harusnya menjadi peringatan dini bagi pemerintah untuk segera mengidentifikasi dosa apa yang dilakukan oleh warga, memuhasabahnya, dan memitigasi agar bencana tersebut tidak berubah menjadi bencana yang dahsyat.
Dan sebagai provinsi dengan mayoritas berpenduduk muslim, sudah semestinya Bengkulu mencari jalan keluar atas bencana ini sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, bukan dengan cara-cara orang kafir yang tidak percaya kepada Allah subhanahu wata'ala.
Diantara amalan yang diajarkan Rasulullah untuk meredam bencana itu adalah pertobatan penduduk dari setiap dosa dan kesalahan, berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh, menggalakkan sedekah, serta memperkuat dakwah kepada para pendosa dan pelaku maksiat agar berhenti menganiaya diri sendiri.
Kehidupan dunia ini pada akhirnya nanti pasti akan berakhir dan Allah menjadikan bencana sebagai peringatan bagi manusia agar tidak tersesat jauh dalam dosa sehingga dapat kembali ke jalan-Nya.
Orang yang sombong dan kafir terhadap peringatan Allah pasti mengingkari hal tersebut, namun tidak untuk Bengkulu, daerah ini harus bangkit dengan mitigasi langit, menyelesaikan bencana yang terjadi sesuai dengan kehendak Allah subhanahu wa ta’ala sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.