PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Kemampuan leadership menjadi sebuah kebutuhan di era saat ini, untuk membentuk masa depan bangsa yang berkualitas dan tangguh, baik dalam mengahadapi tantangan global maupun mengelola sumber daya dan pemberdayaan masyarakat.
Skup lebih kecil adalah dalam pemberdayaan sesama kader organisasi kemahasiswaan di kampus. Sehingga antar anggota organisasi saling menguatkan untuk menjadi pribadi yang berkualitas dan siap menjadi pemimpin masa depan.
Hal ini disampaikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat menjadi Keynote Speaker pada Sekolah Kepemimpinan Muslim Fakultas Ekonomi dan Bisnis (SKM FEB) Universitas Indonesia (UI) Tahun 2022 via zoom meeting dari salah satu hotel di Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Sabtu (17/09).
Sekolah kepemimpinan yang bertajuk "Pemimpin Muslim Sebagai Perintis Masa Depan Bangsa" ini digelar secara luring di Jakarta oleh Forum Studi Islam FEB UI.
"Sebagai mahasiswa dituntut untuk giat berorganisasi dan bersosialisasi. Sehingga jiwa kepemimpinan muncul dengan sendirinya, dengan semakin mengasah rasa empati, kebersamaan dan tanggung jawab serta disiplin terhadap organisasi," terang lulusan terbaik UGM ini.
Tidak kalah penting dari itu, kata Rohidin, pemahaman akan leadership itu sendiri. Di mana pada hakekatnya leadership itu bukan posisi tapi memiliki pengaruh besar dalam hal kebaikan, terutama dalam menghimpun, menyatukan perbedaan dan muaranya bersama-sama mewujudkan tujuan bersama.
"Maka saya kira ini penting untuk dipahami secara baik. Jangan sampai kepemimpinan yang ada justru terbalik pemahamannya. Bukan posisi yang menjadi pengaruh, namun orang yang memiliki pengaruh penting akan mendapatkan posisi terbaik di tengah masyarakat," ungkap Gubernur Bengkulu ke-10 ini. [AM]