PedomanBengkulu.com, Bintuhan - Adanya isu oknum yang meminta minta sumbangan kepada sejumlah instansi hingga ke desa desa atas nama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaur, dengan dalih untuk kegiatan Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) dibantah oleh ketua PWI Kaur Daspan Haryadi, S.IP. Ia menegaskan PWI Kaur tidak pernah memerintahkan anggota untuk meminta minta uang dengan instansi pemerintah maupun desa desa. Sehingga bila hal itu terjadi dipastikan pungutan liar (Pungli). "Sampai saat ini tidak ada perintah untuk meminta minta uang untuk kegiatan UKW, memang kita menjadwalkan menggelar UKW tapi ini gratis," tegas Daspan.
Ia mendapat laporan adanya oknum yang meminta minta uang, mendatangi beberapa instansi dengan dalih ada kegiatan yang membutuhkan dana tidak sedikit. Padahal menurutnya UKW yang dirancang PWI pada Oktober mendatang semuanya digratiskan dan tidak dibebankan dengan peserta. "Jadi kalau ada meminta minta atas nama PWI itu jelas pungutan liar silakan lapor ke penegak hukum," ujar Daspan yang juga GM Radar Kaur.
Hal senada disampaikan tiga Dewan Penasehat PWI Kaur Nasution dari Bengkulupost.com, didampingi Muhtadin dari Kejarfakta.com dan Saharpa dari koran suara keadilan. Ketiganya menegaskan PWI tidak pernah mengintruksikan anggota meminta minta untuk kegiatan. Bila terbukti ada anggota PWI yang melakukan tindakan tidak sesuai intruksi pengurus maka akan dikenakan Sanski berat. "Kalau terbukti kami pecat secara tidak hormat," ujar ketiganya.
Pihaknya meminta kepada OPD serta sejumlah kades untuk menolak bila ada oknum yang mengatas namakan PWI meminta minta sumbangan. Diminta pula tidak mempercayai oknum oknum yang meminta sumbangan terutama mengatas namakan organsiasi. "Kepada anggota PWI kami minta untuk memantau bila ada oknum yang mengatas namkaman PWI untuk dapat melapor ke pengurus atau langsung ke penegak hukum," tegas ketiganya. (rilis PWI)