PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Selain melaksanakan sidang, rapat dan silaturahmi, melakukan kunjungan ke masyarakat adalah salah satu kebiasaan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) daerah pemilihan Provinsi Bengkulu, Hj Riri Damayanti John Latief.
Dalam banyak kesempatan, Anggota Komite II DPD RI itu terlihat beberapa kali menyambangi masyarakat, baik dalam acara resmi pemerintahan maupun dalam keadaan santai. Tak jarang masyarakat yang dijumpainya menyampaikan aspirasi penting untuk segera direspon oleh pemerintah.
"Pertama soal banjir yang diakibatkan kondisi Sungai Bangkahulu yang kian memprihatinkan. Ribuan warga Bengkulu, terutama yang tinggal di hilir sungai selalu terancam mengalami banjir saat hujan turun. Pemerintah pusat perlu turun tangan dan ambil bagian mengingat ancaman kedepan kian nyata seiring perubahan iklim yang terus terjadi," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Jumat (2/10/2022).
Alumni Psikologi Universitas Indonesia ini juga menyampaikan persoalan dampak buruk konten negatif di internet yang memicu meningkatnya aktifitas kriminalitas di tengah-tengah masyarakat khususnya yang menyangkut perjudian.
"Berbagai kasus kriminal di Bengkulu Selatan dan di banyak tempat lainnya menunjukkan pengawasan atas konten negatif seperti perjudian masih perlu ditingkatkan. Segera blokir seluruh permainan yang mengandung perjudian," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Kakak Pembina Duta Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Provinsi Bengkulu ini juga menyampaikan tentang kerisauan para orang tua akan maraknya kasus pencabulan yang terjadi bukan hanya di kalangan orang dewasa, namun juga di kalangan remaja.
"Rumah-rumah sekolah maupun kampus-kampus di Indonesia harus melakukan pembinaan secara lebih aktif untuk meningkatkan kesadaran generasi muda maupun remaja agar menghindari diri dari pergaulan bebas. Hal ini begitu mendesak seiring meningkatnya kasus aborsi ilegal," harap Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Bengkulu ini juga berharap pemerintah dapat lebih banyak berbuat untuk mencegah abrasi laut yang telah membuat berhektare-hektare tanah hilang menyatu bersama laut sebagaimana terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara dan daerah pesisir lainnya.
"Kementerian memang sudah melakukan pemantauan dan merancang program, bahkan sudah ada yang turun. Tapi belum menghilangkan kegelisahan masyarakat pesisir. Mudah-mudahan ke depan ada strategi yang lebih tepat untuk mengatasi hal ini secara kongkrit," demikian Hj Riri Damayanti John Latief. [**]