PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Bengkulu kembali mendatangi kantor DPRD Provinsi Bengkulu untuk menindaklanjuti aksi penolakan kenaikan harga BBM sepekan lalu.
Didalam audensi rapat dihadiri oleh anggota komisi 2 DPRD Provinsi Bengkulu, Disperindag Provinsi Bengkulu dan PT. Pertamina Cabang Bengkulu.
Ketua PKC PMII Provinsi Bengkulu, Lubis mengatakan, terkait dengan disampaikan oleh pihak Pertamina bahwa negara mengalami kerugian sehingga harga BBM harus dinaikan. Ia menolak kenaikan harga BBM tersebut. Seharusnya, pemerintah cukup mengatur agar BBM bersubsidi tetap sasaran.
Ditambahkannya, mengenai regulasi pengawasan penegakan hukum terhadap mobil angkutan pertambangan dan komersil yang tidak berhak mendapatkan suplai BBM wajib diterapkan agar dampaknya justru tidak berimplikasi pada beban masyarakat luas.
"Coba lihat hari ini, rakyat sengsara akibat kenaikan harga BBM. Berarti kebijakan pemerintah tersebut tidak tepat," ungkap Lubis, Kamis (22/9/2022).
Sementara itu, Ketua Komisi 2 DPRD Provinsi Bengkulu Jonaidi menyampaikan bahwa, pihaknya telah menyampaikan surat tuntutan ke DPR-RI. Namun untuk kebijakan menurunkan harga BBM bersubsidi merupakan haknya pemerintah pusat.
Ia menambahkan, bahwa masyarakat di daerah untuk mengawal penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran.
"Kita di daerah untuk sama-sama mengawasi penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran sehingga tidak ada lagi pembekakan anggaran subsidi," ungkap Jonaidi.
Lalu, SPM PT. Pertamina cabang Bengkulu Ferry Fernando menjelaskan bahwa, penyaluran BBM bersubsidi sudah diupayakan agar tepat sasaran dengan menggunakan aplikasi Mypertamina. Namun memang saat ini masih dalam tahap sosialisasi agar masyarakat langsung mendaftar di aplikasi.
"Kami harapkan kepada masyarakat untuk turun aktif mendaftar kendaraan dan dirinya di aplikasi Mypertamina," kata Ferry.
Masyarakat sudah sangat mudah untuk mendaftar, tinggal langsung datang ke boot yang tersedia di setiap SPBU.
"Apabila sudah mendaftar di aplikasi Mypertamina maka langsung mendapatkan barcode dan bisa langsung di print, sehingga masyarakat tidak perlu lagi repot untuk membawa Hp atau mau login dulu di aplikasi Mypertamina," tukasnya. (AM)