PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu mengevaluasi pendampingan terhadap Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kabupaten Bengkulu Selatan. Hal itu diperlukan guna mempercepat penurunan stunting di daerah tersebut.
Pada evaluasi yang dihadiri 50 orang kader TPK itu dilakukan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M, yang didampingi Koordinator Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) BKKBN Bengkulu Weldi Suisno, S.Pd., M.E yang dihadiri Kepala Dinas DP3APPKB Bengkulu Selatan Fery Kusnadi, S.E. dan tampak juga Tenaga Ahli Satgas Stunting Kabupaten Bengkulu Selatan.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M mengapresiasi kinerja TPK yang telah memberikan pendampingan kepada keluarga-keluarga berpotensi risiko stunting. Sehingga dengan adanya peran pendampingan mampu menekan potensi stunting serta menurunkan prevalensi stunting di Bengkulu Selatan yang masih terbilang tinggi dengan angka 22,8 persen, ujarnya di Manna, Rabu, 26/10.
" TPK perlu diapresiasi karena bekerja di tingkat desa. Dan jangan ada yang mengundurkan diri dengan alasan yang tidak jelas, maka dari itu diperlukan pendekatan secara personal dengan baik," pintanya.
Rusman juga mengajak segenap kompenen penyelenggara progam Bangga Kencana di daerah itu untuk mensukseskan pemutakhiran pendataan keluarga (PK) 2022 di daerah itu. Saat ini posisi pemutakhiran PK 2022 di Bengkulu Selatan telah mencapai 53,11 persen, sementara waktu yang tersisa hanya sepekan lagi agar bisa dicapai 100 persen, harapnya.
Disampaikannya bahwa untuk meraih sasaran yanag maksimal itu perlu ditingkatkan kerjasama dan koordinasi untuk memantapkan sasaran dan mencari solusi agar dapat mewujudkan data keluarga yang valid, hal itu tentunya perlu keterlibatan Penyuluh Keluarga Berencana.[Rls]
