Senator Riri Damayanti John Latief |
PedomanBengkulu.com, Jakarta - Provinsi Bengkulu diharapkan dapat bangkit dari ketertinggalan melalui inovasi dan kemampuan dalam beradaptasi dalam mengadapi berbagai tantangan dan perubahan zaman. Inovasi ini lebih dibutuhkan lagi guna menghadapi resesi global yang diprediksi akan terjadi 2023 mendatang.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, mengenai inovasi, berbagai pemerintah daerah di Provinsi Bengkulu telah menunjukkan performa terbaik, baik inovasi dalam bidang pelayanan maupun kebijakan publik.
"Saya melihat pemerintah daerah di Bengkulu telah menemukan banyak cara-cara baru dalam melayani masyarakat. Bahkan tidak sedikit yang diganjar penghargaan oleh pemerintah pusat," kata Hj Riri Damayanti John Latief di tengah peringatan Hari Inovasi Indonesia (HII), Selasa (1/11/2022).
Alumni SMP Negeri 1 Kota Bengkulu ini menekankan, ia berharap inovasi-inovasi tersebut dapat terus dikembangkan dan diperluas secara konsisten dan terarah hingga mencakup seluruh pelayanan, bukan hanya di bidang pelayanan masyarakat, namun juga pendidikan, kesehatan, ekonomi hingga keamanan.
"Angka kemiskinan dan pengangguran di Bengkulu masih cukup tinggi. Ancaman resesi 2023 harus jadi momentum untuk melakukan gebrakan inovasi dalam semua bidang kehidupan. Saya apresiasi kemajuan yang sudah dibuat pemerintah daerah, tapi jangan puas dulu, karena tantangan ke depan semakin berat," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Kakak Pembina Duta Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Provinsi Bengkulu menjelaskan, salah satu inovasi yang sangat dibutuhkan di Bumi Rafflesia adalah pada bidang pendidikan agar sumber daya manusia yang dimiliki dapat mengejar ketertinggalan dan mengejar kemajuan IPTEK.
"Semua orang Bengkulu harus mendapatkan pendidikan yang adil dan merata. Karena Bengkulu butuh banyak dokter, butuh banyak guru, butuh banyak sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa kini dan mendatang," sampai Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menambahkan, program pemerintah ke depan hendaknya diwujudkan tidak hanya melalui acara seremonial seperti event atau lomba, namun melalui pembangunan budaya inovasi seperti pendanaan riset yang dapat mendorong munculnya industri-industri baru di berbagai daerah.
"Jangan lagi kita hanya sebagai penonton di pasar dalam negeri. Semua produk yang ada di rumah bikinan orang luar. Bengkulu harus jadi pemain baru di pasar Indonesia, bahkan dunia. DPD siap berkolaborasi," tutup Hj Riri Damayanti John Latief.
Data diperoleh, Global Innovation Index (GII) pada 2021 menempatkan Indonesia di urutan ke-87 dari 131 negara paling inovatif di dunia atau turun dua peringkat dari tahun sebelumnya di mana Indonesia menempati peringkat 85. Data ini menunjukkan bahwa Indonesia perlu meningkatkan lagi budaya inovasinya. [**]