PedomanBengkulu.com, Bengkulu - 15 ribu orang akan hadir dalam Zikir Akbar Nasional (ZAN) Thoriqoh Naqsabandiyah pada 5 November mendatang, di Halaman Kantor Bupati Kabupaten Bengkulu Selatan. Peserta rata-rata dari luar Provinsi itu, akan dikawal masuk perbatasan wilayah Provinsi Bengkulu dengan provinsi tetangga.
Ketua Panitia ZAN Dempo Xler SIP MAP menegaskan, pengawalan dari pihak TNI/Polri, Dinas Berhubungan (Dishub) kabupaten/kota dan provinsi itu, untuk memastikan peserta lancar dalam perjalanan, hingga sampai di lokasi ZAN Kabupaten BS.
"Mulai masuk perbatasan Bengkulu dan provinsi tetangga itu, sudah dikawal dalam perjalanan. Kita ingin semua peserta yang datang, lancar dalam perjalanan, selamat sampai tujuan," terang Dempo.
Dempo yang juga Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu itu menegaskan, pengawalan itu dilakukan sebagai bentuk komitmen pihak kemanan dan pemerintah untuk mensukseskan kegaitan ZAN. Karena ZAN yang digelar ini, merupakan kegiatan zikir terbesar yang pernah dilakukan di Provinsi Bengkulu. Pesertanya juga datang paling banyak dari luar Provinsi Bengkulu.
"Kita apresiasi pihak keamanan dan pemda provinsi maupun kabupaten/kota, komitmen mensukseskan ZAN. Sebagai tuan rumah, maka kita tidak ingin peserta yang datang kecewa masuk Bengkulu," tegasnya.
Menurutnya, peserta saat ini sudah bersiap untuk datang ke Kabupaten BS. Khususnya dari luar Provinsi Bengkulu, sudah ada yang memulai perjalanan via jalur darat. Seperti dari Provinsi Sumatera Utara, ada beberapa unit Bus melakukan perjalanan menuju Bengkulu.
"Termasuk dari provinsi lain, seperti Aceh, Jambi, Padang, Jawa Barat, dan beberapa provinsi lain, sudah mulai melakukan perjalanan ke Bengkulu," tutur Dempo.
Dempo mengatakan, peserta banyak akan datang pada H-1 pelaksanaan ZAN. Artinya pada tanggal 4 November besok, peserta sudah mulai berdatangan. Baik dari luar provinsi, maupu dari Provinsi Bengkulu.
"H-1, peserta ini ada yang sudah sampai di lokasi ZAN," ungkapnya.
Peserta yang datang menunggu Bus maupun kendaraan pribadi itu, menurut Dempo dilengkapi dengan spanduk ZAN. Sebab, panitia telah meminta kepada kendaraan yang membawa peserta ZAN menggunakan spanduk. Sehingga bisa peserta yang datang, bisa dikawal secara maksimal.
"Kita sudah himbau kepada jemaah yang datang, agar kendaraannya bisa dipasang spanduk ZAN," tutur Dempo.
Dempo meminta, banyaknya peserta ZAN yang datang itu, harus disambut ramah oleh semua masyarakat Bengkulu. Semua masyarakat bisa menujukkan, Bengkulu nyaman didatangi oleh masyarakat luar. Agar ketika ZAN selesai, citra Bengkulu dari masyarakat luar provinsi, menjadi baik seperti saat ini.
"Mari kita jaga nama Bengkulu. Menjadi tuan rumah yang baik, dan nyaman untuk didatangi," ungkapnya.
Disisi lain, kegiatan ZAN Thoriqoh Naqsabandiyah asuhan Buya Syekh Muhammad Rasyidsyah Fandy itu, menurut Dempo memang harus disambut dengan baik. Karena tujuannya untuk mendoakan Indonesia bisa kuat bertahan menghadapi sejumlah ancaman di masa mendatang. Seperti potensi resesi ekonomi global, persoalan perubahan iklim, bencana alam, keadilan hukum, budaya, sosial, juga isu energi terbarukan.
"Kita mendoakan bangsa ini selamat dan tetap utuh serta mampu mencapai Indonesia Emas 2030," ujar Dempo.
Indonesia saat ini menurut Dempo, memiliki potensi besar dalam ekonomi dunia. Seperti isu energi terbarukan, energi fosil mulai ditinggalkan. Lumbung energi mulai bergeser dari Arab ke Asia. Energi terbarukan melimpah di Benua Asia.
"Ini potensi besar Indonesia pada bidang energi terbarukan. Maka mari kita doakan, Indonesia Emas itu terwujud. Dari Bengkulu untuk Indonesia," pungkasnya. (**)