Senator Riri Damayanti John Latief |
PedomanBengkulu.com, Jakarta - Besok, Sabtu (12/11/2022), Republik Indonesia memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang pada tahun ini merupakan peringatan yang ke-58 dengan tema Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku. Sejumlah pihak mengutarakan harapannya pada hari bersejarah ini.
Salah satunya datang dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Hj Riri Damayanti John Latief. Ia menyampaikan tiga permintaan yang khusus ditujukan kepada Kementerian Kesehatan RI yang saat ini dipimpin oleh Menteri Budi Gunadi Sadikin.
"Pertama, saya minta agar Bengkulu mendapatkan tambahan dokter untuk mewujudkan pemerataan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Belum lama ini Dinas Kesehatan Provinsi curhat Bengkulu masih kekurangan tenaga dokter spesialis anak. Sampai ada kabupaten yang sama sekali nggak punya dokter spesialis anak," kata Hj Riri Damayanti John Latief.
Lulusan Psikologi Universitas Indonesia ini juga meminta agar Kementerian Kesehatan RI untuk mengakomodir usulan dinas kesehatan daerah yang berharap adanya pembangunan rumah sakit khusus jiwa (RSKJ) di daerah sebagaimana yang telah diajukan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan.
"Kalau cukup syarat, tolong dipermudah. Di Bengkulu ini baru ada satu, jadi memang layak ditambah. Jangan sampai gangguan jiwa yang dihadapi masyarakat berakhir dengan hal-hal aneh seperti demonstrasi memasak dan memakan kucing di media sosial yang baru-baru ini viral di Bengkulu, apalagi sampai berakhir dengan bunuh diri, naudzubillah min dzalik," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Ketiga, Dewan Penasehat DPD Generasi Anti Narkoba Nasional (GANN) Provinsi Bengkulu ini meminta agar Kementerian Kesehatan RI memberikan perhatian khusus kepada terpenuhinya seluruh sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M. Yunus Bengkulu.
"Karena rumah sakit ini menjadi rujukan pertama wilayah Provinsi Bengkulu dan beberapa kabupaten dari provinsi tetangga. Miris di tanah kelahiran ibu negara pertama Indonesia ini kalau sampai terdengar ada warga yang terpaksa berobat sampai ke Palembang atau ke Jakarta karena nggak ada dokter atau alat yang bisa menangani penyakitnya," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.
Data terhimpun, sejarahnya penetapan tanggal 12 November sebagai Hari Kesehatan Nasional berawal dari perayaan keberhasilan pemberantasan penyakit malaria yang saat itu menjadi masalah besar di tanah air. Saat itu tahun 1959, pemerintah sampai membentuk Dinas Pembasmian Malaria.
Tema "Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku" yang diangkat pada tahun ini ingin menggambarkan bangkitnya semangat dan optimisme seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang secara bersama, bahu membahu dan bergotong royong dalam menghadapi situasi pandemi, sehingga masyarakat Indonesia dapat kembali sehat dan tumbuh untuk beraktivitas dan produktif. [Muhammad Qolbi]