Senator Riri Damayanti John Latief |
PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Gaung Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah bergema seiring bergeraknya mesin politik seluruh partai dan gerilya para kader yang berupaya mencari dukungan suara. Kegaduhan, saling caci dan intimidasi bahkan kadang disertai dengan kekerasan mulai menjadi kekhawatiran.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, Pemilu merupakan alat untuk mensejahterakan dan membahagiakan rakyat melalui pemilihan yang digelar secara jujur dan adil sesuai amanah konstitusi.
"Karena Pemilu ini cuma alat mensejahterakan dan membahagiakan rakyat harusnya dijalankan dengan cara yang menyenangkan. Semua aktor politik harusnya mendedikasikan dirinya untuk kebaikan sesama, bukan dengan menciptakan kegaduhan, politik asyik tanpa harus berisik," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Senin (7/11/2022).
Lulusan Psikologi Universitas Indonesia ini menjelaskan, pada era yang didominasi generasi milenial saat ini, politik yang penuh kebohongan, menjatuhkan lawan dengan fitnah, suap menyuap mencari suara, caci maki di media sosial dan berbagai bentuk politik kotor lainnya sudah ketinggalan zaman.
"Saat ini semua orang hidup di tengah zaman yang penuh kreatifitas, inovasi, kemajuan teknologi, semangat beragama yang baik, nggak zamannya lagi kelicikan, kecurangan, jegal menjegal. Jangan ada lagi pembelahan masyarakat lewat istilah cebong dan kampret," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.
Dewan Pembina Karang Taruna Provinsi Bengkulu ini menekankan, tantangan terbesar dalam kondisi negara tengah berupaya pulih dari pandemi covid-19 dan menjelang resesi global 2023 ini adalah bagaimana menyuntikkan energi semangat untuk bangkit dalam jiwa rakyat.
"Penggunaan kekerasan, intimidasi, fitnah, caci maki dan yang sejenis itu dalam politik akan mendorong Indonesia ke jurang kehancuran, bikin malu anak cucu, jauh dari nilai-nilai demokrasi dan Pancasila, karena itu, hal-hal begitu harus disudahi, harus mulai dihindari," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kepahiang ini menambahkan, penggunaan cara-cara kotor dalam politik menunjukkan hasrat seseorang untuk menjadikan kekuasaan untuk memperkaya diri dan merampas apa yang menjadi hak rakyat.
"Semoga dalam Pemilu maupun Pilpres 2024 ini, semua kader partai, para kandidat presiden dan para tim sukses bisa mengedepankan cara-cara yang asyik tanpa berisik dalam berkampanye. Berpikir yang baik-baik, bicara pakai kata-kata yang baik, bahkan membalas keburukan pun dengan cara yang baik, insya Allah pada 2024 akan terwujud Indonesia yang baik," demikian harapan Hj Riri Damayanti John Latief. [Muhammad Qolbi]