PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Ribuan kilometer pembangunan jalan tol di era Presiden Joko Widodo terus digalakkan. Kehadiran jalan tol tersebut telah menimbulkan efek berantai yang positif seperti meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, menyerap banyak tenaga kerja, mendongkrak pengembangan pariwisata dan lain sebagainya.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, kehadiran Jalan Tol Trans Sumatra termasuk yang ada di Provinsi Bengkulu membuktikan keseriusan pemerintahan Presiden Joko Widodo terhadap pemerataan pembangunan di tanah air.
"Tol Bengkulu-Lubuk Linggau akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Bengkulu, memberikan harapan kepada masyarakat akan mudahnya mobilitas ke provinsi tetangga. Pusat-pusat ekonomi di desa-desa sekitar tol akan berkembang," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Jumat (4/11/2022).
Perempuan yang diberi gelar Putri Dayang Negeri oleh Masyarakat Adat Tapus ini mengungkapkan apresiasinya atas rencana pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra Bengkulu-Lampung via Krui yang diwacanakan akan dibangun pada 2025 mendatang.
"Alhamdulillah, semoga wacana ini bisa segera terlaksana sesuai rencana. Saya selaku anggota Komite II DPD RI yang bermitra dengan Kementerian PUPR akan menegaskan dukungan atas rencana ini. Insya Allah akan saya kawal sampai jadi. Semua pihak terkait harus mendukung rencana ini dan membantu semua persiapan yang dibutuhkan," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menekankan, meski pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra Bengkulu-Lampung via Krui ini merupakan usulan dari Pemkab Pesisir Barat, ia berharap stake holder terkait di Bengkulu menyambut baik usulan ini.
"Saya akan kasih rekomendasi ke Pak Menteri PUPR bahwa usulan ini layak disetujui. Insya Allah pemerintah daerah di Bengkulu pun akan dengan senang hati menyokong rencana ini. Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra Bengkulu-Lampung ini insya Allah akan membuat ekonomi akan lebih cepat pulih dari pandemi covid-19," ungkap Hj Riri Damayanti John Latief.
Lulusan Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini menambahkan, daya saing Bumi Rafflesia masih jauh dari harapan salah satunya karena kendala efisiensi waktu serta mahalnya biaya logistik yang dipicu karena minimnya infrastruktur jalan sebagai penunjang.
"Kalau jalannya mulus, ekonomi jadi bagus. Tapi rencana ini memang tidak mudah. Butuh kesediaan dari masyarakat untuk melepaskan lahannya. Butuh anggaran yang tidak sedikit dan lain sebagainya. Namun kalau ada kemauan politik dari pemerintah, insya Allah yang sulit ini akan jadi mudah. Semoga Allah tolong," demikian Hj Riri Damayanti John Latief. [Muhammad Qolbi]
