Senator Riri Damayanti John Latief |
PedomanBengkulu.com, Jakarta - Kota dan empat kabupaten di Bengkulu dilanda banjir dan longsor sejak hujan disertai angin kencang, Minggu (22/1/2023). Dengan sigap, pemerintah daerah dibantu TNI/Polri bergerak untuk mengevakuasi warga di sejumlah wilayah.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan ikut prihatin atas banjir yang masih terjadi pada awal tahun 2023 ini dan mengingatkan Kementerian PUPR yang pada periode lalu telah berkomitmen melakukan beberapa langkah penanganan.
"September tahun 2022 kemarin Kementerian PUPR merilis akan melakukan beberapa langkah penanganan, jangka pendek dan jangka panjang. Sekarang cukup alasan bagi Kementerian PUPR untuk menyegerakan pembangunan tiga kolam retensi, jetty dan groin," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Selasa (24/1/2023).
Dewan Pembina Karang Taruna Provinsi Bengkulu ini menjelaskan, selaku mitra kerja Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, ia betul-betul berharap Kementerian PUPR memprioritaskan kebijakannya untuk melakukan langkah-langkah konkrit dalam upaya penanganan banjir ini.
"Harus segera diatasi. Masukkan dalam agenda prioritas. Jangan sampai ada lagi korban nyawa. Apalagi cuaca ekstrem masih sulit diprediksi kapan akan berakhir. Kalau begini terus bisa-bisa pemerintah dicap lalai bikin mitigasi," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kabupaten Kepahiang ini menekankan, pemerintah perlu menunjukkan usaha yang lebih keras lagi untuk mengatasi kondisi yang menyusahkan roda kehidupan masyarakat menengah ke bawah ini.
"Perhatian untuk masalah ini harus lebih besar lagi dari sebelumnya. Saya betul-betul prihatin kalau akibat banjir ini warga harus sampai tinggal di pengungsian karena rumahnya terendam tak bisa dihuni," lirih Hj Riri Damayanti John Latief.
Putri Ketua Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid (BKMM-DMI) Provinsi Bengkulu Hj Leni Haryati John Latief ini menambahkan, dalam menghadapi musibah ini, semua pihak hendaknya memfokuskan energi untuk mencari solusi dan melakukan langkah nyata.
"Nggak perlu saling salah menyalahkan. Yang penting sekarang adalah insafi apa yang salah dari apa yang sudah kita lakukan. Ke depan kita benahi bersama. Boleh saling mengingatkan dengan semangat membangun, tapi nggak perlu saling caci maki," demikian Hj Riri Damayanti John Latief. [Muhammad Qolbi]