PedomanBengkulu.com, Bengkulu Selatan - Ketua Komisi II DPRD Bengkulu Selatan, Holman, SE mendukung audit alat dan mesin pertanian (alsintan) yang dilakukan Inspektorat Daerah Bengkulu Selatan.
Dengan adanya audit tersebut diharapkan data dan keberadaan alsintan diketahui secara jelas. Sehingga bisa dimanfaatkan dengan baik sesuai fungsinya.
Jangan sampai alsintan yang dibeli menggunakan uang negara dikuasai secara pribadi.
“Kami mendukung audit alsintan. Dengan begitu kan bisa tahu dimana saja alsintan yang katanya berjumlah ribuan unit, kondisinya seperti apa, dan dimanfaatkan untuk apa dan oleh siapa saja. Soalnya selama ini alsintan di Dinas Pertanian itu kan kurang terpantau,” kata Holman, Jumat (17/2/2023)
Dikatakan Holman, memang seharusnya alsintan dimanfaatkan untuk petani. Sebab tujuan pemerintan membeli dan memberikan bantuan alsintan adalah untuk membantu petani.
Jangan justru alsintan digunakan untuk kepentingan segelintir oknum saja, atau bahkan dibiarkan tidak terawat dan rusak.
“Ribuan alsintan yang dibeli pakai APBD dan bantuan pemerintah pusat itu tujuannya untuk membantu petani. Alsintan jangan dimanfaatkan oleh individu atau sekelompok orang saja, atau malah dibiarkan tidak terawat dan rusak,” ujar Holman.
Ditambahkan Holman, selama ini masih banyak petani yang mengeluh kesulitan mendapat alsintan saat akan menggarap lahan dan masa panen.
Padahal dari data Dinas Pertanian, jumlah alsintan di BS mencapai 9 ribu unit. Jika dibandingkan dengan luas lahan pertanian di Bengkulu Selatan dan alsintan memang dimanfaatkan untuk kepentingan petani, seharusnya petani tidak kesulitan lagi mendapat alsintan.
PedomanBengkulu.com, Bengkulu Selatan - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Bengkulu Selatan Dodi Martian S.Hut menyoroti sejumlah proyek strategis yang belum juga berjalan.
Menjelang bulan kelima tahun anggaran 2023, masih ada proyek strategis daerah Kabupaten Bengkulu Selatan yang belum mulai proses pekerjaan.
Diantaranya lanjutan revitalisasi Pekan Kutau, pemecah gelombang di muara sungai Air Manna, dan rehabilitasi bangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasar Bawah.
Ketua Komisi III DPRD Bengkulu Selatan, Dodi Martian, S.Hut, MM meminta, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi bekerja gesit. Agar proyek tersebut dapat segera direalisasikan.
“Pengerjaan proyek harus gesit, jangan ditunda-tunda. Sebentar lagi memasuki bulan kedua triwulan II tahun anggaran, seharusnya semua pekerjaan sudah bergerak,” kata Dodi.
Dikatakan Dodi, jika realisasi proyek lamban, dikhawatirkan pekerjaan tidak selesai tepat waktu. Sebab proses pekerjaan akan dikejar waktu hingga tahun anggaran berakhir.
Makanya ia berharap OPD teknis segera merealisasikan proyek yang anggarannya telah disetujui di APBD Kabupaten bengkulu Selatan tersebut.
Untuk diketahui, beberapa proyek strategis daerah itu anggarannya cukup besar diakomodir melalui DAU atau APBD murni, misalnya proyek Pekan Kutau anggarannya sekitar Rp15 miliar, rehabilitasi TPI Pasar bawah Rp710 juta, dan pembangunan pemecah gelombang hampir Rp2 miliar. (yoh)