PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dan kolaborasi para pemangku kepentingan di tingkat pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten/ kota serta para mitra dalam percepatan pencapaian Sasaran Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting 2023, Kamis (16/2).
Mengusung tema “Peningkatan Sinergitas dan Kolaborasi Pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting” kegiatan yang digelar disalah satu hotel megah di Kota Bengkulu ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Bengkulu, Wakil Bupati, Wakil Walikota dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bengkulu serta Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Bengkulu.
Hadir juga Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencna Nasional (BKKBN) Nopian Andusti, S.E., M.T.
Dalam laporannya, Ir. Rusman Efendi MM selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu mengatakan, terjadi penurunan angka Prevalensi Stunting Provinsi Bengkulu dari 22,1 menjadi 19,8 atau sebesar 2,3%.
"Upaya ini tidak terlepas dari sinergitas dan kerja sama yang baik antar lintas sektoral. Keseriusan ini diharapkan dapat menurunkan target penurunan stunting hingga 12,55% pada tahun 2024 nanti," ujar Rusman.
Menanggapi capaian tersebut, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI, Nopian Andusti, SE, MT dalam sambutannya menyampaikan Bengkulu masuk dalam sepuluh besar provinsi dengan pencapaian penurunan angka stunting tertinggi secara nasional.
"Ini prestasi yang penting dan harus dipertahankan, bahkan ditingkatkan, agar dapat mencapai target 14 persen di tahun 2024," ungkapnya.
Dia menjabarkan, ada beberapa kabupaten di Provinsi Bengkulu yang mengalami peningkatan dan penurunan Prevalensi Balita Stunted (Tinggi Badan Berdasarkan Umur) Berdasarkan kabupaten/ kota Provinsi Bengkulu Tahun 2022 yaitu, Kabupaten Kepahiang pada tahun 2021 sebesar 22,9% kemudian di tahun 2022 menjadi 24,9%, Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2021 20,8% dan meningkat menjadi 23,2%.
"Kabupaten Bengkulu Utara 20,7% dan ditahun 2022 meningkat menjadi 22,8%, Kabupaten Mukomuko dari 22,2% ditahun 2021 meningkat menjadi 22,3% dan Kabupaten Kaur pada tahun 2021 11,3% dan meningkat menjadi 12,4% ditahun 2022," urainya.
Sementara kabupaten/ kota yang mengalami penurunan yaitu Kabupaten Seluma ditahun 2021 sebesar 24,7% menjadi 22,1% ditahun 2022, Bengkulu Tengah 2021 sebesar 25,5% menjadi 21,2% ditahun 2022, Kabupaten Rejang Lebong dari 26% di tahun 2021 turun menjadi 20,2% di tahun 2022, Kabupaten Lebong di tahun 2021 sebesar 23,3% turun menjadi 20,2 % dan Kota Bengkulu tahun 2021 sebesar 22,2% ditahun 2022 turun menjadi 12,9%.
"Melalui Rakerda ini, mari bersama melakukan singkronisasi arah kebijakan dan pengembangan kegiatan prioritas serta memperkuat sinergitas dan kolaborasi lintas sektor, sehingga tujuan utama terwujud,” tutup Novian Andusti.
Dikesempatan yang sama, Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu berharap, rakerda dapat berdampak pada menguatnya komitmen dan dukungan para pemangku kebijakan di tingkat provinsi, kabupaten dan kota, serta mitra kerja dalam pencapaian sasaran kinerja program Bangga Kencana 2023 dan percepatan penurunan stunting.[KC06]