PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Sejalan dengan kebijakan Presiden RI Joko Widodo terkait fokus dunia pendidikan untuk memberikan keterampilan kerja bagi generasi muda, dimana tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama jajaran Pemprov Bengkulu dan para pelaku usaha, menggelar Gebyar SMK 2023 untuk menyambut Era Industri 5.0.
"Jadi tahun ini sengaja kita buat program terkait dengan peningkatan mutu kualitas SMK, yang kita gaungkan dengan agenda Gebyar SMK. Bentuknya nanti seperti pameran, kemudian FGD seperti pada malam ini dan ada pameran industri," jelas Gubernur Rohidin usai membuka Focus Group Discussion (FGD) "Persamaan Persepsi Peningkatan Mutu SMK di Provinsi Bengkulu Memasuki Era Industri 5.0", di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Jum'at (24/02) malam.
Ditambahkan Gubernur Bengkulu lulusan terbaik UGM dan IPB ini, Gebyar SMK memiliki tujuan untuk memastikan, SMK merupakan sekolah menengah kejuruan yang memiliki kompetensi dan karakteristik tertentu dan ini harus ditanamkan kepada para siswa.
"Jadi ini berawal dari para kepala sekolahnya. Maka malam ini diadakan FGD khusus menyamakan persepsi bagaimana meningkatkan kualitas SMK," imbuh Gubernur Rohidin.
Diketahui dalam rangka menyambut bonus demografi dan persaingan antar negara yang semakin ketat. Pendidikan dan pelatihan vokasi/kejuruan saat ini semakin diperkuat seiring bergesernya strategi dari pembangunan infrastruktur fisik menjadi pembangunan manusia.
Untuk mengembangkan pendidikan kejuruan yang selaras dengan kompetensi kebutuhan pengguna lulusan (link and match), maka Kemendikbud telah melakukan penyesuaian dan pengembangan kurikulum pendidikan kejuruan.
"Jika sebelumnya menggunakan pendekatan dari supply-driven, maka saat ini kurikulum telah disesuaikan menjadi demand-driven agar dunia usaha dan dunia industri (DUDI) semakin aktif terlibat dalam proses pendidikan kejuruan di SMK," jelas Analis Pelaksana Kurikulum Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI Jahani, yang juga sebagai narasumber dalam FGD. (Rls)