Senator Riri Damayanti John Latief |
PedomanBengkulu.com - Cuaca ekstrem mendorong terjadinya banjir di sejumlah daerah. Ahad (26/3/2023) kemarin, banjir melanda beberapa desa di Kabupaten Lebong. Beberapa waktu yang lalu, banjir juga melanda beberapa desa di Kabupaten Rejang Lebong dan merusak lahan pertanian.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, ia telah menyiapkan beberapa masukan untuk diajukan kepada Menteri Pertanian mengenai dampak cuaca ekstrem tersebut bagi keberlangsungan ketahanan pangan di Provinsi Bengkulu.
"Laporan yang saya terima, Sungai Air Pikat di Kecamatan Bermani Ulu meluap dan menggenangi areal persawahan hingga perkebunan kopi masyarakat di daerah ini. Ratusan hektar areal pertanian menjadi rusak. Saya akan sampaikan ke Menten (Menteri Pertanian, red) untuk memberikan solusi atas masalah ini," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Senin (27/3/2023).
Dewan Penasehat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Bengkulu ini menekankan, Kementerian Pertanian juga hendaknya memastikan bahwa seluruh pemerintah daerah telah mampu mencover petani masing-masing dalam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
"Apalagi saat ini sudah masuk masa panen raya. Petani layak dapat ganti rugi saat sawahnya mengalami kerusakan atau gagal panen sesuai amanah Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Amanah ini bukan hanya diemban oleh pemerintah pusat, tapi juga daerah," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Selain terkait asuransi, Lulusan Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini juga telah menyiapkan catatan untuk Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar membantu daerah memberikan perlindungan terhadap lahan produksi sektor pertanian berkelanjutan atau lumbung pangan daerah.
"Dinas TPHP (Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan) mengusulkan perluasan lahan ke pemerintah pusat, namun terkendala karena terdapat tumpang tindih perizinan sektor pertambangan di lahan persawahan. Saya yakin Mentan bisa berbuat sesuatu untuk membantu Bengkulu dalam soal ini," ungkap Hj Riri Damayanti John Latief.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kabupaten Kepahiang ini menambahkan, Kementerian Pertanian perlu menerjunkan tim untuk mencegah munculnya produk pupuk palsu yang beredar di pasaran menjelang musim tanam.
"Alhamdulillah di Bengkulu alokasi pupuk subsidi bertambah cukup banyak dan sebanyak 10 ribu ton pupuk subsidi telah disalurkan ke seluruh petani. Saya ucapkan terimakasih kepada Kementan. Tapi selain menyediakan pupuk subsidi untuk daerah, saya berharap Kementan juga dapat mencegah munculnya produk pupuk palsu di seluruh tanah air," demikian Hj Riri Damayanti John Latief. [Muhammad Qolbi]