Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, kemerdekaan sebagai momen bersejarah adalah anugerah besar dari Allah subhanahu wa ta'ala kepada bangsa ini yang diberikan pada bulan suci Ramadan.
"Ramadan juga menjadi simbol kesatuan dan persatuan. Rasa bersatu dalam diri umat Islam Indonesia diperkuat melalui berbagai kegiatan ibadah di bulan suci Ramadan. Ramadan bulan penuh berkah, bukan hanya bagi umat Islam, tapi juga untuk Indonesia," kata Hj Riri Damayanti John Latief, kemarin.
Lulusan Psikologi Universitas Indonesia ini menjelaskan, Islam sejalan dengan perspektif kebangsaan mengingat ulama telah memfatwakan bahwa cinta tanah air adalah bagian dari keimanan sehingga seluruh bangsa Indonesia adalah bersaudara.
"Tidak boleh persaudaraan ini dirusak oleh perbedaan ras, suku, golongan, maupun perbedaan agama. Jaga kerukunan, persatuan dan kesatuan. Di Al-Qur'an Allah telah firmankan kita diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal, bukan supaya saling bertikai," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.
Kakak Pembina Duta Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Provinsi Bengkulu ini menekankan, jauh setelah zaman Rasulullah shalallahu 'alihi wasallam berlalu, tantangan saat ini semakin berat seperti globalisasi dan lain-lain.
"Pancasila, rasa cinta NKRI, setia kepada Undang-Undang Dasar, semua perlu diperkuat kembali melalui wawasan kebangsaan ini. Puasa di bulan Ramadan bukan halangan, justru memperkuat rasa persaudaraan," sampai Hj Riri Damayanti John Latief.
Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kepahiang ini menambahkan, pada banyak hal Ramadan telah terbukti sebagai bulan yang sangat baik untuk memperbaiki diri dan sekaligus perbaikan dari segi ekonomi.
"Semoga pada Ramadan 1444 Hijriah ini umat Islam derajat iman, takwa dan semangat kebangsaannya meningkat sehingga tujuan Indonesia merdeka terwujudnya masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur dapat tercapai," demikian Hj Riri Damayanti John Latief. [Muhammad Qolbi]