PedomanBengkulu.com, Jakarta - Guna memantau kesiapan arus mudik pada Hari Raya Idul Fitri 2023, Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) melakukan kunjungan kerja ke Terminal Kampung Rambutan, Stasiun Gambir dan Pelabun Merak, belum lama ini.
Anggota Komite II DPD RI Hj Riri Damayanti John Latief dalam kunjungan tersebut menekankan pentingnya standar keamanan dan kenyamanan penumpang ketika menggunakan fasilitas transportasi dalam arus mudik lebaran tahun 2023 ini.
"Perlu ketersediaan alat angkutan yang layak beroperasi, kestabilan tarif angkutan agar mampu dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, serta kenyamanan dan keamanan penumpang sangat perlu untuk diperhatikan," kata Hj Riri Damayanti John Latief.
Lulusan Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam upaya melayani masyarakat dengan baik saat Hari Raya Idul Fitri, termasuk saat masa liburan tahun baru kemarin.
"Semua pihak terlibat wajib diapresiasi upayanya yang setiap tahun
berupaya melayani masyarakat yang mudik dengan baik saat Idul Fitri maupun Tahun Baru. Saat yang lain libur, para pelayan mudik harus lembur, luar biasa," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Kunjungan kerja Komite II DPD RI ini sebagai wujud pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bersama dengan perwakilan Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan para pemangku kepentingan lainnya.
Ketua rombongan kunjungan kerja Komite II DPD RI, Bustami Zainudin, menyoroti pentingnya jam kerja driver, pemeriksaan gula darah dan narkoba.
Pada kunjungan kerja ini para anggota Komite II DPD RI juga menekankan pentingnya perhatian terhadap sarana fasilitas bagi penyandang disabilitas, manusia lanjut usia (lansia), anak-anak, wanita hamil, dan orang sakit.
Kunjungan Kerja Komite II DPD RI ini turut dihadiri oleh Anggota Komite II DPD RI, yaitu Ria Mayang Sari asal Jambi, Amaliah asal Sumatera Selatan, Herry Erfian asal Kepulauan Bangka Belitung, Haripinto Tanuwidjaja asal Kepulauan Riau, Asep Hidayat asal Jawa Barat, Adilla Azis asal Jawa Timur, Abdi Sumaithi asal Banten, Christiandy Sanjaya asal Kalimantan Barat, Aji Mirni Mawarni asal Kalimantan Timur, Stefanus B.A.N Liow asal Sulawesi Utara, Dewi Sartika Hemeto asal Gorontalo, Namto Roba asal Maluku Utara dan Mamberob Yosephus Rumakiek asal Papua Barat. [Muhammad Qolbi]
