PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Pemuda Batak Bersatu dituding bersikap arogan saat menggelar aksi penolakan relokasi Makam Kristen di TPU Taman Bahagia Air Sebakul Kecamatan Selebar Kota Bengkulu, Ahad (9/4/2023).
Sikap arogan tersebut mendapatkan kritik dari para tokoh masyarakat. Salah satunya Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bengkulu, Buya H Yul Kamra.
"Tidak boleh bersikap arogan, apalagi sampai membentak-bentak aparat keamanan. Itu sikap yang tidak elok dan berpotensi menimbulkan konflik kesukuan, ras dan agama di Kota Bengkulu," kata Buya H Yul Kamra, Senin (10/4/2023).
Sekrataris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bengkulu itu juga menilai bahwa sebenarnya Pemuda Batak Bersatu tidak berhak menolak relokasi pemakaman di TPU Taman Bahagia Air Sebakul.
"Itu kan bukan penggusuran melainkan relokasi. Lahan tempat pindahnya juga sudah disiapkan pemerintah. Kuburan kaum muslimin sudah dipindah kok. Jadi harusnya Pemuda Batak Bersatu mendukung upaya pemerintah membangun Bengkulu," ujar Buya H Yul Kamra.
Ketua Majelis Syuro Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Kota Bengkulu ini mendesak agar Pemuda Batak Bersatu ikut menjaga kondusifitas Kota Bengkulu dengan mendukung langkah pemerintah untuk membangun.
"Mereka yang berbuat arogan harus meminta maaf kepada masyarakat Kota Bengkulu. Semoga kejadian seperti demo Pemuda Batak Bersatu ini tidak pernah terulang kembali," harap Buya H Yul Kamra.
Senada disampaikan tokoh masyarakat lainnya, Rahmat Zen. Menurut ketua salah satu organisasi masyarakat terbesar di Benngkulu ini, aspirasi seharusnya disalurkan dengan cara yang elegan dan terhormat.
"Kalau dilakukan dengan cara arogan berarti mencoreng kesan positif pemuda sebagai agen perubahan. Bukannya malah akan menarik simpati, justru akan memancing kericuhan di tengah-tengah masyarakat," demikian Rahmat Zen.
Data terhimpun, Dewan Pimpinan Daerah Pemuda Batak Bersatu (PBB) Provinsi Bengkulu menggelar aksi penolakan relokasi pemakaman Taman Pemakaman Umum (TPU) Taman Bahagia Air Sebakul Kecamatan Selebar Kota Bengkulu, Ahad (9/4/2023).
Pemerintah Kota Bengkulu telah berencana melakukan relokasi makam tersebut sejak 2021 guna membangun Kota Merah Putih yang akan dijadikan wajah baru Kota Bengkulu.