Hj Leni Haryati John Latief |
PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Islam pernah mencapai puncak peradaban yang begitu luhur. Sejak perintah Allah subhanahu wata'ala turun kepada Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam untuk iqra' atau membaca, dari abad 7 hingga abad 15 Islam mendominasi berbagai bidang ilmu pengetahuan dengan buku sebagai instrumen utamanya.
Ketua Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid Dewan Masjid Indonesia (BKMM-DMI) Provinsi Bengkulu Hj Leni Haryati John Latief mengungkapkan, sejarah peradaban Islam yang begitu tinggi berangsur-angsur menghilang seiring ditinggalkannya penghormatan terhadap buku.
"Sejarah itu bisa dikembalikan ketika buku kembali kita jadikan sebagai entitas utama dalam membangun peradaban. Buku adalah jendala dunia masih relevan hingga saat ini," kata Hj Leni Haryati John Latief mengenai peringatan Hari Buku Nasional pada hari ini, Rabu (17/5/2023).
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu ini menjelaskan, setiap orang yang memperkaya wawasannya dan meningkatkan kualitas hidupnya melalui buku cenderung akan menjumpai keberhasilan dalam berbagai bidang kehidupan.
"Maka pemerintah senantiasa berupaya untuk menghadirkan semangat membaca di kalangan masyarakat dengan berbagai cara. Memang tantangannya untuk mengubah kecenderungan dan ketergantungan masyarakat terhadap gadget saat ini tidak mudah, tapi usaha untuk melakukan gerakan membaca buku tidak boleh berhenti," ujar Hj Leni Haryati John Latief.
Pembina Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu ini memberikan apresiasi atas lahirnya buku bermutu oleh tangan srikandi Bumi Rafflesia seperti buku otobiografi berjudul 'Membangun Jalan Perubahan: Kumpulan Otobiografi Perempuan Pelestari Hutan Larangan'.
"Semoga semakin banyak lahir penulis-penulis inspiratif di Bengkulu. Apalagi Dinas Perpustakaan Kearsipan Provinsi Bengkulu informasinya siap mensupport penerbit lokal yang ingin mencetak buku karya penulis Bengkulu untuk mengangkat cerita sejarah tiap daerah di Bumi Rafflesia tercinta," sampai Hj Leni Haryati John Latief.
Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu ini menambahkan, sebuah daerah yang berisi orang-orang pecinta buku dan berilmu akan menjadikan daerah tersebut maju, pembangunannya akan berlangsung dengan kreatif dan inovatif.
"Mari jadikan buku sebagai bagian hidup untuk maju. Sama seperti perut yang butuh makanan, otak pun butuh asupan gizi dari tulisan-tulisan yang berkualitas," demikian Hj Leni Haryati John Latief. [Muhammad Qolbi]