PedomanBengkulu.com, Jakarta - Libur Lebaran menjadi momen berkumpul bersama keluarga di kampung halaman yang membuat kita terkadang lupa mengontrol makanan. Karena itu, penting untuk mewaspadai berbagai penyakit pasca-Lebaran.
Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran kerap kali dimanfaatkan sebagian besar masyarakat Indonesia untuk mudik ke kampung halaman. Berada di kampung halaman seringkali membuat kita jadi mesin pelahap semua jenis makanan berlemak dan kolesterol tinggi, seperti masakan bersantan, berlemak, hingga makanan serba-manis.
Kondisi itu tentu saja harus diwaspadai, karena beragam masakan khas Lebaran menjadi ancaman kesehatan. Itulah mengapa kita harus pandai menjaga diri dari berbagai penyakit pasca-Lebaran akibat berbagai makanan kurang sehat yang dikonsumsi.
Untuk itu, Lifepal sebagai marketplace asuransi terpercaya di Indonesia dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan beberapa jenis penyakit yang mengancam kesehatan kita setelah Lebaran dan bagaimana cara mewaspadainya. Berikut ini adalah penjelasan Co-Founder sekaligus CMO Lifepal.co.id, Benny Fajarai.
1. Diare
Ada banyak gangguan kesehatan yang mengancam kita setelah Lebaran, salah satunya adalah diare. Penyakit ini umumnya ditandai dengan feses lunak dan cair, frekuensi buang air besar lebih sering, hingga beragam gejala seperti demam, nyeri perut, mual, muntah, hingga perut kembung.
Diare umumnya terjadi karena kita mengonsumsi makanan tidak higienis atau mengandung kuman. Berbagai olahan masakan pedas, asam, berminyak hingga minuman bersoda yang dikonsumsi juga berpotensi menyebabkan iritasi lambung yang berujung pada diare.
Reaksi alergi terhadap makanan tertentu juga bisa membuat pencernaan kita terganggu. Bila kita terlalu banyak mengonsumsi jenis makanan tersebut, maka waspadalah terhadap ancaman diare.
Bila gejala-gejala tersebut dirasakan, atau bahkan sudah dalam tahap diare, maka jangan ragu untuk berobat ke dokter. Untuk membantu proses penyembuhan dan mencegah diare semakin parah, beri asupan cairan elektrolit dan minum lebih banyak air untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
2. Kadar Kolesterol Tinggi
Momen libur Lebaran paling riskan dengan semua jenis makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti jeroan seperti usus, babat, otak, makanan hewan laut/seafood, daging bebek, telur, dan makanan cepat saji. Sebenarnya, sah-sah saja untuk kita mengonsumsinya, asalkan dengan takaran yang pas.
Manusia memang membutuhkan kolesterol, yaitu komponen lemak yang penting dalam menjaga operasional jaringan tubuh. Umumnya manusia butuh mengonsumsi makanan kandungan kolesterol tidak lebih dari 200 mg per hari.
Jika lebih dari itu, maka siap-siap dengan berbagai ancaman penyakit. Orang yang punya riwayat jantung, stroke, dan diabetes dianjurkan membatasi konsumsi masakan dengan kadar kolesterol tinggi.
Untuk mengantisipasi gangguan kesehatan akibat mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi, maka waspadai beberapa gejala seperti sakit kepala, nyeri di beberapa bagian tubuh, kesemutan, nyeri dada, hingga mudah lelah. Jika mengalaminya, maka Anda bisa memeriksakan kesehatan, dan cek darah untuk mengantisipasi berbagai penyakit pasca-Lebaran.
3. Maag
Gangguan kesehatan berikutnya yang kerap menghampiri setelah Lebaran adalah maag. Penyakit ini bisa jadi paling umum dialami masyarakat selain masuk angin.
Namun, jangan salah, penanganan yang tidak tepat juga bisa menjadikan maag menjadi kasus yang serius. Saat lebaran, tak jarang pola makan kita berantakan.
Makan bisa menjadi lebih sering, diselingi camilan Lebaran yang tak terkontrol, atau malah terlambat makan karena sibuk bersilaturahim. Kondisi ini bisa memicu maag atau nyeri pada lambung.
Merokok, mengonsumsi kafein, alkohol, atau minuman bersoda secara berlebihan juga bisa memicu maag. Selain itu, makanan pedas, berlemak, dan berminyak juga bisa memicu lambung kita mengalami gangguan.
4. Tekanan Darah Tinggi
Penyakit lainnya yang kerap menghampiri setelah libur Lebaran adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Gangguan kesehatan ini kerap kali terjadi disebabkan konsumsi garam berlebih yang umumnya identik dengan berbagai olahan masakan Lebaran.
Padahal, seseorang harus memantau tekanan darahnya tetap normal, yaitu di angka 120/80 mmHg. Bila di atas itu, maka ada yang tidak beres dalam tubuh kita.
5. Diabetes
Saat libur Lebaran, biasanya kita tergoda untuk mengonsumsi hidangan dengan kadar gula tinggi yang diketahui bisa menaikkan kadar gula darah. Kondisi itu tentu saja tidak bisa dibiarkan, karena dapat menimbulkan risiko penyakit diabetes.
Itu mengapa, Anda wajib membatasi mengonsumsi makanan tinggi gula untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
6. Atasi dengan Asuransi Kesehatan
Berbagai masalah kesehatan di atas tentu saja menjadi momok menakutkan yang wajib diwaspadai. Karena itu, Anda harus lebih bijaksana memilih dan memilah makanan yang kita makan saat Lebaran.
Lebih amannya lagi, Anda wajib mengecek kondisi kesehatan setelah libur Lebaran. Pastikan semua komponen tubuh masih bekerja optimal dan tidak terganggu karena kebablasan menyantap masakan Lebaran.
Untuk itu, dibutuhkan asuransi kesehatan yang akan menanggung berbagai biaya pengecekan kesehatan yang harus dijalani. Seperti diketahui, asuransi kesehatan merupakan produk perlindungan kesehatan swasta dengan beragam manfaat, seperti perlindungan untuk rawat jalan, rawat inap, perawatan gigi, dan lainnya.[Red]