PedomanBengkulu.com, Bengkulu – Pada tahun 2022, Pemkot Bengkulu masuk 10 besar pada lomba inovasi daerah atau Innovative Government Award (IGA) dengan jumlah 202 inovasi. Tahun ini total sudah ada 251 inovasi yang datanya telah diinput. Artinya lebih banyak dari inovasi tahun sebelumnya.
Maka targetnya paling tidak Pemkot Bengkulu bisa masuk 5 besar. Ini disampaikan Asisten II Saipul Afandi selaku ketua tim inovasi Kota Bengkulu yang mewakili Wawali Dedy Wahyudi saat rapat bersama seluruh kepala sekolah SD dan SMP se-Kota Bengkulu di ruang rapat Hidayah I kantor walikota, Senin (26/6/23).
Hadir Kadis Diknas Sehmi, Kepala Bappeda Media Pebriansyah, Kabid Litbang Bappeda Maria dan seluruh kepsek SD/SMP atau yang mewakili. Seyogyanya rapat dipimpin langsung oleh Wawali Dedy Wahyudi. Namun karena Dedy sedang mendapat musibah, maka rapat diambil alih oleh Asisten II selaku ketua tim inovasi daerah Kota Bengkulu.
Saipul mengatakan, di tahun 2022 ada sebanyak 202 inovasi yang dikirim dan Kota Bengkulu masuk 10 besar. Untuk tahun ini, kata dia memang lebih banyak yakni 251 inovasi. Namun walikota dan wawali masih khawatir lantaran dari 251 inovasi itu masih banyak yang nilai kematangannya di bawah 60.
“Kenapa tahun ini kita agak khawatir karena yang masuk baru 251 inovasi. Memang ada peningkatan tapi dari 251 inovasi ini nilai kematangannya masih rendah. Harus dimatangkan lagi. Harus lebih semangat lagi. Mohon kerjasamanya dari seluruh sekolah, tim bappeda akan membantu. Kalau dulu dapat 10 besar, logikanya bukan 10 besar yang kita dapat, paling tidak 5 besar,” kata Saipul.
Ia membeberkan, dari 251 inovasi itu, 139 diantaranya nilai kematangannya masih dibawah 60. Untuk tingkat SD, ada 12 sekolah yang nilai kematangannya di atas 60 sedangkan yang di atas 60 baru 19 sekolah. Untuk SMP, baru 12 SMP yang di atas 60.
Saipul menghimbau seluruh sekolah dibawah Diknas Kota Bengkulu untuk lebih semangat lagi. Karena harapan walikota dan wawali di sisa akhir jabatannya agar OPD, camat, lurah, sekolah-sekolah dan puskesmas jangan ‘melempem’ tapi harus tambah semangat.
“Inovasi bidang pendidikan ini nomor satu. Ini urusan wajib. Maka mohon kerjasamanya. Saya yakin dengan waktu yang tersisa untuk penginputan data sekitar 2 minggu lagi kita bisa melakukan apa yang diharapkan pimpinan (walikota,red),” ujar Saipul.
Sementara Kepala Bappeda Medi Pebriansyah mengatakan pertemuan ini dinilai perlu karena melihat progres dari penginputan inovasi Kota Benglulu yang sampai saat ini skornya masih renda
“Harapan walikota dan wawali setelah pertemuan ini ada kemajuan yang sugnifikan dalam penginputan inovasi daerah ini. Mendagri sudah memberikan perpanjangan waktu untuk penginputan sampai 11 Juli 2023, mari waktu yang diperpajang ini kita manfaatkan sebaik mungkin. Sektor pendidikan ini menjadi urusan wajib yang harus kita masukkan dalam lomba inovasi daerah ini. Prestasi tahun ini harus lebih bagus dari tahun sebelumnya,” demikian Medi.(rls)