Hj Riri Damayanti John Latief |
PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu merilis kuatnya pertumbuhan ekonomi daerah ini triwulan I 2023 sebesar 4,07% (yoy) di atas perkiraan yang ditopang oleh akselerasi investasi dan sejalan dengan peningkatan realisasi belanja modal APBN dan APBD serta tetap kuatnya pertumbuhan komponen lain.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengapresiasi kuatnya pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan I 2023 tersebut dan optimis segenap stake holder terkait mampu mempertahankan capaian positif ini.
"Alhamdulillah, catatan baik pada triwulan pertama ini harus dipertahankan. Syukur-syukur bisa ditingkatkan pada triwulan kedua. Pertumbuhan ekonomi ini jadi catatan semua daerah dalam mengukur perkembangan perekonomian dari periode ke periode," kata Hj Riri Damayanti John Latief,
Dewan Penasehat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Bengkulu ini secara khusus mengamati perlambatan pertumbuhan pada sektor pertanian lantaran adanya gangguan produksi pada sejumlah komoditas seperti karet dan sawit karena anomali cuaca.
"Saya telah minta Kementerian Pertanian untuk mencari cara agar bagaimana para petani bisa meningkatkan inovasi melalui penerapan sistem budidaya pertanian yang tahan dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu. Yang jelas para petani di daerah butuh penyuluhan dan penyaluran bantuan alat-alat pertanian," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Lulusan Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini menjelaskan, selain pertumbuhan, pemerataan pembangunan ekonomi juga cukup dibutuhkan demi memutus mata rantai kemiskinan dan kesenjangan yang terjadi di Bumi Rafflesia.
"Untuk meningkatkan laju perekonomian ini tidak harus selalu dengan menggerakkan roda bisnis dan investasi, dari sisi pemerintahan sendiri harus diselaraskan dengan pemberantasan korupsi dan pungutan liar. Selain tumbuh, ekonomi harus merata. Pembangunan jangan sampai hanya dinikmati orang kaya, tapi juga oleh masyarakat bawah," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menyebutkan berbagai tantangan global yang terjadi saat ini seperti konflik internasional dan perubahan iklim yang mendorong terjadinya berbagai bencana masih harus dihadapi dengan hati-hati.
"Saya masih ingat mimpi untuk menjadikan Bengkulu sebagai gerbang ekonomi di Sumatera. Tumbuh dan meratanya ekonomi Bengkulu menjadi salah satu kunci untuk mewujudkan mimpi tersebut. Sawit dan minerba Bengkulu harus mendatangkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.
Data terhimpun, meski pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada triwulan I 2023 tercatat positif, namun capaian pertumbuhan ekonomi tersebut melambat dibanding triwulan sebelumnya dan masih lebih rendah dibandingkan dengan capaian Sumatera sebesar 4,30% (yoy) dan nasional sebesar 5,03% (yoy). [Muhammad Qolbi]