PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Guna memastikan seluruh masyakarat sudah mendapatkan informasi dan sosialisasi terkait program JKN sebagaimana diamanat Undang-Undang nomor 24 Tahun 2011 dimana salah satunya memastikan masyarakat telah mendapatkan informasi tentang informasi terkait Program JKN, BPJS Kesehatan bersama anggota DPR RI Komisi IX menggelar sosialisasi bersama kepada masyarakat bertempat di Kota Bengkulu, Minggu (11/06), Kegiatan sosialisasi Program JKN bersama anggota DPR RI Komisi IX yang dihadiri sekitar 200 warga yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat di Kota Bengkulu. Kegiatan dibuka oleh anggota Komisi IX DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bengkulu, Elva Hartati bersama Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bengkulu, Mahyuddin.
Dalam sambutannya Elva menjelaskan Pemerintah Pusat sangat peduli dengan Kesehatan masyarakat terbukti dengan memberikan jaminan Kesehatan bagi lebih dari 115 juta penduduk yang tidak mampu melalui anggaran APBN, selain itu Pemerintah juga memberikan subsidi bagi peserta Mandiri yang daftar di kelas III. “Bagi peserta mandiri kelas III, Pemerintah memberikan subsidi yang harusnya peserta membayar Rp. 42.000,00 jadi cukup membayar Rp. 35.000,00 sisanya Rp. 7.000,00 dibayarkan oleh pemerintah, saya sarankan bapak ibu yang ingin mendaftar gak perlu kelas I atau kelas II, cukup kelas III saja karena perbedaan kelas I, II dan III hanya di ruangan rawat inap saja, kalau untuk obat dan pengobatannya tetap sama, mau operasi Caesar atau operasi Jantung yang biaya nya sampai 200 Juta tetap sama sama ditanggung tidak ada perbedaan, Sakit itu mahal bisa seluruh harta kekayaan kita jual biar sembuh, apabila sudah masuk JKN maka seluruh pengobatan bapak ibu bisa ditanggung oleh Program JKN” ujar Elva.
Elva juga menjelaskan selama 10 tahun perjalanan program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan sudah banyak perubahan pelayanan Kesehatan ke arah yang lebih baik. ”Kalau saya melihat BPJS Kesehatan ini sudah ada perubahannya, Step by step sudah menuju yang terbaik untuk masyarakat khususnya di Provinsi Bengkulu ini, Saya berharap kepada BPJS Kesehatan untuk penanganan sakit di Bengkulu ini berikanlah pelayanan yang terbaik lebih dari masa-masa yang lalu. Upayanya kita harus sosialisasi jemput bola Jangan menunggu orang yang mendaftar untuk jadi peserta kita selalu bersama-sama dan saya juga membantu sosialisasi. Saya berharap ini memang program pemerintah bapak Jokowi yang terbaik, Supaya masyarakat itu berobat mereka gratis. Kan banyak subsidi dari pemerintah Jadi tidak tergantung dari masyarakat, karena sakit itu mahal biayanya. Bisa menguras seluruh harta kekayaan, ” ungkap Elva.
Sementara Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bengkulu, Mahyuddin mengatakan kolaborasi antara BPJS Kesehatan dengan pemerintah Provinsi Bengkulu berjalan dengan baik terbukti dengan Provinsi Bengkulu sudah mencapai status Universal Health Coverage (UHC) pada bulan November 2022. “Program JKN ini sudah berjalan sudah lebih dari sepuluh tahun, dalam kurun waktu tersebut di Provinsi Bengkulu sudah mencapai UHC, artinya peserta yang didaftarkan oleh pemerintah daerah Provinsi Bengkulu bisa langsung aktif kepesertaannya dan bisa digunakan untuk berobat, nah ini tentu memberikan kemudahan kepada bapak ibu sekalian yang membutuhkan pelayanan Kesehatan,” jelas Mahyuddin.
Mahyuddin menjelaskan 3 alasan penting Jaminan Kesehatan penting untuk masyakakat saat ini. “yang pertama JKN memberikan kita perlindungan jadi kalau bapak ibu tiba-tiba sakit dan kemudian membutuhkan biaya yang sangat besar tanpa perlindungan Kesehatan bisa jadi bapak ibu kesulitan secara keuangan, yang kedua apabila bapak ibu tidak sakit maka iuran yang bapak ibu bayarkan secara rutin itu bisa dipakai untuk membantu yang lain, bisa jadi ladang sedekah dan bergotong royong, yang ketiga dengan ikut JKN maka bapak ibu juga sudah patuh terhadap ketentuan perundang-undangan.” imbuhnya.
Berdasarkan data sampai dengan bulan Juni 2023, sebanyak 1.998.053 penduduk di provinsi Bengkulu telah mempunyai kepesertaan JKN dari total 2.047.110 penduduk Provinsi Bengkulu atau sebesar 97,6% total penduduk Provinsi Bengkulu. Dari jumlah kepesertaan tersebut sebanyak 1.041.295 penduduk dijamin oleh pemerintah Pusat melalui APBN dan 225.843 penduduk melalui APBD, 440.409 penduduk merupakan segmen Peserta penerima upah, 264.450 penduduk merupakan segmen peserta PBPU atau Mandiri dan 26.056 penduduk merupakan segmen Bukan pekerja. Sementara untuk sektor pelayanan Kesehatan, terdapat 342 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, dengan rincian 179 puskesmas, 96 dokter praktek perorangan, 12 dokter gigi, 36 klinik pratama, dan 19 klinik milik TNI/Polri. Sementara untuk tingkat lanjutan, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 27 rumah sakit.[Rls]