PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Bengkulu seperti provinsi-provinsi lain di Indonesia dan seluruh dunia sedang diresahkan dengan kondisi perubahan iklim (climate change) yang akan berdampak terhadap berbagai kehidupan sosial masyarakat seperti ketersediaan pangan.
Pembina Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu Hj Leni Haryati John Latief mengatakan, perubahan iklim berpeluang meningkatkan risiko masalah kesehatan pada manusia seperti serangan panas, diare, malaria, hingga stunting atau hambatan pertumbuhan badan pada anak-anak.
"Alhamdulillah di Bengkulu masalah stunting ini mampu dikendalikan pemerintah daerah. Tahun 2022 kemarin saya lihat angkanya turun jadi 19,8 persen dari tahun sebelumnya 22,1 persen. Ini patut kita syukuri," kata Hj Leni Haryati John Latief, Senin (10/7/2023).
Lulusan Magister Administrasi Publik Universitas Bengkulu ini menjelaskan, pada tahun mendatang bahkan pemerintah daerah sudah menargetkan tahun depan turun sampai 12,55 persen atau lebih rendah dari target nasional yang sebesar 14 persen.
"Mudah-mudahan target ini dapat tercapai. Masa depan Bengkulu sangat bergantung pada keseriusan kita dalam menyiapkan generasi penerus. Saat berhasil menyiapkan generasi unggul, Bengkulu akan menjadi provinsi yang berdaya saing tinggi," ujar Hj Leni Haryati John Latief.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bengkulu periode jabatan 2017-2022 ini menekankan, setelah gelombang panas, saat ini publik perlu mengantisipasi ancaman perubahan iklim berupa hujan lebat dan ombak besar yang menghantam kawasan pantai.
"Pekan kemarin Bengkulu Tengah banjir. Lima desa di Bengkulu Utara mengalami banjir dan longsor. Abrasi di pinggir pantai semakin parah. Semoga Allah memberi saya dan kita semua kekuatan untuk melakukan perubahan besar untuk mengendalikan perubahan iklim dengan cara menghentikan semua dosa, maksiat dan kerusakan lingkungan," imbuh Hj Leni Haryati John Latief.
Data terhimpun, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu memperkirakan hujan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan namun tidak seperti pekan lalu yang terjadi dengan intensitas lebat, melainkan dengan intensitas ringan.
Bila keadaan hujan turun dengan intensitas sedang hingga deras yang disertai angin kencang, BKMG mengimbau masyarakat berhati-hati saat berkendara atau melakukan aktivitas di luar rumah dan waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi bila hujan lebat berlangsung dalam waktu yang lama. [Muhammad Qolbi]