Oleh: Dempo Xler
Jokowi merupakan sosok pemimpin negara terpilih yang sangat memperhatikan kesejahteraan negara dan rakyat yang dipimpinnya.
Disamping sangat dipercayai dan di dikagumi oleh seluruh rakyat Indonesia dan masyarakat dunia, Jokowi merupakan pemimpin ulung yang mampu merangkul seluruh kompetitor politiknya, hingga dapat bersama-sama membangun masyarakat negara.
Dalam hubungan terhadap dunia internasional, Jokowi menjadi pemimpin yang sangat disegani saat ini. Selain karena sikapnya yang tegas, Jokowi juga berpendirian teguh dan pantang menyerah dalam menaikkan harkat dan martabat bangsa terhadap negara luar. Terutama dalam memajukan kejayaan dan peradaban bangsa Indonesia menjadi negara yang disegani dan dihormati.
Pada saat kepemimpinannya, Jokowi tidak pernah lepas memperhatikan kesetaraan masyarakatnya dari sabang sabang sampai merauke. Jokowi selalu memperhatikan pembangunan infrastruktur, agar akses masyarakat selalu terhubung dan dimudahkan transportasinya. Memperhatikan dengan seksama pertumbuhan ekonomi dan pendidikan masyarakat serta tingkat pelayanan kesehatan seluruh warga negara di setiap daerah yang dikunjungi di Indonesia.
Ia acapkali turun langsung untuk melihat perkembangan dan pemerataan yang ada di setiap propinsi dan daerah sebagai sebuah wujud keterlibatan dan tanggungjawab pemerintah pusat dalam memberikan kontribusi yang sama bagi setiap daerah pada sektor pemerataan pembangunan infrastruktur, ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
Pada periode ke-dua kepemimpinannya ini, melalui jajaran kementerian negara yang dipimpinnya, Jokowi betul-betul menginginkan seluruh program pokok pemerintah terfokus perhatiannya terhadap semangat membangun dan memberikan kontribusi terbaik terhadap seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali di daerah kabupaten dan kota yang ada di Propinsi Bengkulu yang baru saja beliau kunjungi.
Jokowi sebagai pemimpin negara, di sela kunjungan kerjanya yang dimulai dari tanggal 19 s.d 21 Juli 2023, ketika meresmikan jalan tol pertama di Bengkulu, sangat bangga melihat progres pembangunan Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung yang dalam pembangunannya, hampir bisa dikatakan tidak mengalami hambatan.
Jokowi mengapresiasi kondisional masyarakat Bengkulu terhadap perlawanan penanggulangan Stunting dan kekurangan gizi yang secara nasional sudah sangat baik. Bahkan masyarakat Bengkulu, mampu berkreasi menghambat laju persoalan stunting dengan menggunakan belut dan ubi yang diolah secara baik untuk penambahan gizi anak.
Jokowi juga memuji tradisi Tabot Bengkulu yang tetap dilestarikan dan dikembangkan sebagai modal utama ciri khas daerah masyarakat Bengkulu yang merupakan bagian kekuatan nasional bangsa Indonesia.
Beliau juga sangat bangga terhadap anak-anak sekolah di SMKN 1 Kota Bengkulu dan SMKN 2 Kabupaten Bengkulu Tengah yang dalam pendidikannya, cukup kreatif dan mau bekerja keras dalam mengembangkan keterampilan hidup walaupun dengan peralatan yang masih biasa dan standar.
Antusiasme masyarakat terhadap kedatangan Jokowi kali ini sangat tidak terbendung.
Rasa syukur dan ucapan terimakasih mengalir deras dari berbagai lapisan masyarakat yang sengaja atau tidak sengaja bertatapan dan berhadapan langsung kepada orang nomor satu di negeri ini. Berbagai harapan di sandarkan, agar masyarakat dan pembangunan Bengkulu dapat merata dan dirasakan langsung sebagaimana daerah yang ada di Propinsi lainnya.
Kehadiran Jokowi dalam kunjungan kerjanya di Bengkulu, tentu saja memberikan angin segar dan harapan baru bagi terlaksananya pembangunan yang jauh lebih baik, cepat, tepat dan berkelanjutan. Masyarakat pun mengharapkan dengan kehadiran Jokowi kali ini, pemerintah Propinsi Bengkulu beserta seluruh pemerintah Kabupaten dan Kota dapat memanfaatkan dan lebih baik lagi dalam melayani dan mensejahterakan masyarakatnya.
Disamping terdapat harapan besar tentang percepatan pembangunan dan peningkatan pola kesejahteraan masyarakat, terdapat pula beberapa catatan
sekaligus keprihatinan terhadap kondisi Bengkulu yang secara umum belum kunjung membaik setelah beberapa dekade kepemimpinan Gubernur dan Bupati yang ada.
Kondisi ini, menjadi perhatian pemerintah pusat dengan segala tanggungjawabnya.
Apalagi mengingat komponen sumber daya alam dan cagar budaya. Kondisi Hutan yang sejuk dan sumber daya manusia yang ada di Bengkulu cukuplah bagus dan terukur. Menurutnya, apa yang ada di Bengkulu saat ini sangat luar biasa dan dapat memberikan nilai lebih dan output yang tinggi terhadap kebaikan masyarakat daerah dan dapat mengangkat nama baik negara.
Karena itu, pemerintah pusat melalui instruksi Jokowi, mengambil alih beberapa persoalan penting yang tak kunjung diselesaikan yang menjadi kebutuhan masyarakat pada umumnya.
Pemerintah pusat mengambil langsung pembangunan di delapan ruas jalan utama Propinsi Bengkulu yang akan menelan biaya 400 milyar lebih. Pembangunan revitalisasi pasar Kota Arga Makmur. Peralatan vital Operasi Katarak RSUD Kepahiang dan pengadaan sepeda, motor dan mobil listrik serta peralatan baru dan canggih untuk pendidikan SMKN di Bengkulu. Semuanya itu diberikan guna melakukan percepatan pembangunan masyarakat.
Harapannya, pemerintah Propinsi Bengkulu dalam semua tingkatan dan sebagai pemangku kebijakan serta pelaksana amanah rakyat dapat bekerja keras dalam melakukan percepatan pembangunan di setiap sektor dan mengelola dengan baik sumber daya yang ada tersebut, agar dapat bermanfaat bagi seluruh warga masyarakat Bengkulu serta dapat menaikkan kapita daerah secara signifikan.
Dalam hal ini, semua pelaku kebijakan khususnya pemerintah daerah beserta seluruh stakeholder, haruslah mengkaji ulang serta memiliki terobosan baru demi menyentuh kepentingan dan kebutuhan masyarakat, terutama tentang tata kelola pemerintahan yang lebih baik bagi terpenuhinya kebutuhan tersebut.
Semua ini demi memperlihatkan keseriusan pemerintah dalam membangun kebijakan serta out put dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Sehingga tidak adanya asumsi bahwasanya pembangunan kesejahteraan bagi masyarakat tersebut telah dikesampingkan dan hanya membuang anggaran, sebagaimana kasus tembok yang roboh di stadion mini padang lekat kepahiang yang viral karena hembusan angin helikopter yang ditumpangi Jokowi pada saat kunjungan ke Kepahiang pada rabu 19 Juli 2023 yang lalu, sungguh sangat di sayangkan.
Padahal pembangunan tersebut telah menelan biaya kurang lebih dari 700 juta rupiah dari anggaran APBD Propinsi Bengkulu.
Sejumlah variabel percepatan pembangunan yang penting dan telah diperuntukkan bagi masyarakat, telah di saksikan oleh Jokowi ketika berkunjung ke bengkulu.
Dalam pandangan higenis tata kelola pemerintahan dan yang berhubungan langsung kepada kesejahteraan masyarakat serta memiliki pengaruh terhadap percepatan pembangunan di setiap sektor, belumlah terkelola dengan baik.
Terhambatnya pembangunan pasilitas utama untuk masyarakat menjadi catatan penting, yang apabila di uji, akan menjadi lampu merah dan preseden buruk bagi terciptanya kemajuan pembangunan di Bengkulu. Sektor-sektor signifikan ini haruslah dikuatkan dengan segala ketentuan kebijakan dan administratif yang seharusnya sudah sangat dimudahkan.
Sementara itu, dari sisi anggaran, baik pusat maupun daerah, Presiden bersama pemerintah sudah sangat terbuka dan telah mempersiapkan anggaran pembangunan untuk setiap daerah sesuai dengan tingkat signifikansi kebutuhannya. Pemerintah pusat saat ini, tidak mengenal adanya kalimat kekurangan dana demi terciptanya pemerataan pembangunan untuk masyarakat.
Itu artinya, setiap pemimpin daerah, dapat dengan mudah melakukan kerja sama terhadap pemerintah pusat dan bersama-sama melakukan percepatan pembangunan secara baik dan berkelanjutan.
Sehingga, masyarakat tidak perlu menunggu lebih lama untuk melihat wajah baru wilayahnya yang maju atas partisipasi pemerintah daerah.
Berangkat dari keinginan dan harapan inilah, pendekatan pembangunan bagi seluruh warga masyarakat Bengkulu dapat terkabulkan melalui pressure sosial dan proses keberpihakan kepemimpinan pemerintahan yang kuat di daerah untuk menghadirkan sesegera mungkin pembangunan yang adil dan merata, yang tidak terjebak pada kondisi yang selama ini kaku dan tidak konsisten untuk mengimplementasikannya. (DX-02)
Penulis adalah, l Ketua Komisi I DPRD Propinsi Bengkulu dan Tokoh Pemuda Bengkulu