Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Rutin Jalani Cuci Darah, Lailatul Kadar Tetap Semangat Bekerja

 

PedomanBengkulu.com, Bengkulu – Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Lailatul Kadar (37) tetap semangat bekerja meski mengalami gagal ginjal dan rutin menjalani Hemodialisis (HD) atau cuci darah sejak lima tahun lalu. 

Saat disapa oleh tim BPJS Kesehatan di lobi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko, Kamis (20/07). Ia mengaku masih diberi kesempatan untuk bekerja di RSUD Mukomuko meski dengan kondisinya yang tengah menjalani hemodialisis. 

"Saya bersyukur dapat tetap bekerja meski sedang sakit," ujar Kadar. 

Ia pun menceritakan pimpinan ditempatnya bekerja selalu memberikan suntikan semangat agar ia tetap semangat bekerja. Terlebih lagi ia memiliki satu orang istri dan empat orang anak. 

“Saat ini keluarga kami tinggal di Kelurahan Koto Jaya. Anak saya empat, yang sulung sudah masuk SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan yang paling bungsu masih balita. Tentunya tanggung jawab sebagai kepala keluarga saya harus tetap bekerja,” ungkapnya.

Ia mengatakan sangat bersyukur dengan adanya Program JKN-KIS yang menanggung segala biaya pengobatan hingga perawatan cuci darahnya yang ia jalani selama ini. 

“Saya mungkin tidak akan mampu untuk membiayai pengobatan saya selama ini, saya juga tidak akan tega jika membebankan biaya berobat kepada keluarga. Beruntung ada BPJS Kesehatan yang saya miliki bisa dipergunakan untuk berobat tanpa iur biaya lagi,” papar Kadar.

Saat ini Lailatul Kadar, bersama istri dan tiga orang anaknya terdaftar sebagai peserta JKN-KIS aktif di segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Kolektif dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Mukomuko. Sedangkan anak bungsu terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN.

“Dahulu BPJS Kesehatan saya ditanggung oleh perusahaan tempat saya bekerja, setelah itu nonaktif dan saya daftarkan kembali sebagai Pekerja Mandiri (Pekerja Bukan Penerima Upah), dan Alhamdulillah sejak tahun 2019 saya dan keluarga sudah dialihkan menjadi tanggungan BAZNAS (PBPU Kolektif). Saya berobat tidak perlu mengeluarkan biaya. Pakai BPJS Kesehatan itu mudah dan gratis” ujar Kadar.

Ia menghimbau kepada masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan untuk segera mendaftarkan diri ke BPJS Kesehatan agar terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Menurutnya jaminan kesehatan saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat.

"Untuk masyarakat yang belum daftar, silahkan daftar ke BPJS Kesehatan agar bisa aktif. Nanti kalau sudah aktif jadi peserta JKN-KIS, kita tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu sakit dan membutuhkan biaya yang mahal. Kita juga bisa menjaga keluarga kita. Pelayanan kesehatan di RSUD Mukomuko ini juga tidak ada bedanya antara peserta BPJS Kesehatan dan umum,” pungkasnya.

Penyakit gagal ginjal merupakan salah satu penyakit katastropik atau penyakit berbiaya mahal, yang ditanggung oleh Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan, sehingga masyarakat yang membutuhkan pelayanan cuci darah tersebut tidak perlu khawatir dengan biaya yang akan dikeluarkan pada saat menerima pelayanan cuci darah di rumah sakit.[Rls]