PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Pemerintah terus menggerakkan masyarakat Indonesia agar menggunakan kendaraan listrik. Kendaraan listrik disebut sebagai alat transportasi yang masuk dalam kriteria green economy atau ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM).
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, besarnya antusiasme masyarakat dunia untuk menggunakan kendaraan listrik tidak terlepas dari kian maraknya bencana yang ditimbulkan akibat perubahan iklim.
"Salah satu pemicu perubahan iklim itu adalah karena emisi karbon monoksida dalam jumlah besar dampak penggunaan BBM. Gara-gara ratusan tahun penggunaan kendaraan BBM suhu bumi jadi panas, udara jadi nggak sehat, sehingga pilihan jatuh ke kendaraan listrik ini masuk akal," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Selasa (18/7/2023).
Lulusan Psikologi Universitas Indonesia ini menjelaskan, meski tampak baik, namun pemerintah harus melakukan langkah-langkah antisipasi sehingga sikap jorjoran pemberian insentif bagi pembelian kendaraan listrik di tengah-tengah masyarakat tersebut tidak menimbulkan masalah baru.
"Sejumlah perusahaan sudah memprediksi akan terjadi lonjakan permintaan mobil dan motor listrik di tahun-tahun mendatang. Bayangkan, dengan kendaraan yang sudah ada sekarang aja kemacetan terjadi hampir dimana-mana. Pemerintah harus mengkaji masalah ini," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini mengemukakan, salah satu solusi untuk mengantisipasi kemacetan tersebut adalah dengan menyiapkan infrastruktur pendukung seperti jalan yang lebar dan luas.
"Jangan kemudian jalanan jadi macet dimana-mana, lalu lintas barang dan manusia jadi tersendat, kebahagiaan dan produktifitas akhirnya jadi menurun. Ini namanya musibah, bukan berkah. Belum lagi masalah pom untuk mengisi tenaga listrik di daerah yang saat ini belum memadai," ungkap Hj Riri Damayanti John Latief.
Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kepahiang ini menambahkan, pemerintah perlu mengkaji secara lebih mendalam terhadap seluruh dampak yang akan terjadi di balik kebijakan revolusi kendaraan listrik ini.
"Benar revolusi penggunaan kendaraan listrik di dunia akan sangat menguntungkan negeri ini karena Indonesia kaya sumber daya energi penopang ekosistem kendaraan listrik, tapi tetap harus dengan kajian-kajian mendalam. Lingkungan harus diselamatkan, Indonesia harus untung, tapi rakyat harus bahagia," demikian Hj Riri Damayanti John Latief. (Muhammad Qolbi)
