PedomanBengkulu.com, Lebong - Dalam usaha peningkatan Pelayanan Terpadu (Pandu) Penyakit Tidak Menular (PTM) di seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong berkerjasama dengan Bapelkes Provinsi Bengkulu melaksanakan pelatihan dan sosialisasi, selama sepekan 21 - 27 Agustus 2023 di salah satu hotel Kota Bengkulu. Kegiatan tersebut bertujuan untuk peningkatan pemahaman tenaga medis, sekaligus untuk mencegah dan mengendalikan penyakit tidak menular secara komprehensif. Mulai dari promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif di seluruh Puskemas Kabupaten Lebong.
Kepala Dinkes Lebong Rachman menyebutkan, kegiatan sosialisasi dan pelatihan bagi tenaga medis Puskesmas.Selain fokus penanggulangan penyakit menular, pihaknya juga berusaha menekan masalah kesehatan masyarakat, angka kesakitan dan kematian yang disebabkan PTM. Jenis PTM ini merupakan penyakit yang memang tidak bisa ditularkan, namun tetap diperlukan penanganan secara terpadu.
Penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian PTM, kata Rachman, diprioritaskan pada jenis PTM yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, dengan kriteria tingginya angka kematian atau kecacatan, tingginya angka kesakitan atau beban biaya pengobatan, dan memiliki faktor resiko yang dapat diubah.
"Makanya tenaga medis seluruh FKTP atau Puskesmas diberikan pembekalan pelayanan PTM secara terpadu, melalui program Pandu PTM," beber Rachman.
Dijelaskan Rachman, program Pandu PTM di FKTP adalah upaya pencegahan, pengendalian, dan tatalaksana terintegrasi hipertensi dan diabetes melitus serta PTM lainnya yang dilaksanakan secara komprehemsif dan terintegrasi.
Ruang lingkup pelayanan terpadu PTM di FKTP, lanjutnya, mencangkup promosi kesehatan, deteksi dini faktor resiko PTM, peningkatan peran serta masyarakat dengan membentuk Posbindu PTM, penemuan kasus, penanganan kasus PTM, pencatatan dan pelaporan, pelaksanaan surveilans terpadu, serta pemantauan dan penilaian.
"Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar, selayaknya memiliki kemampuan untuk memberikan pendidikan dan konseling, terhadap faktor risiko PTM setiap pasien yang dilayani," tutupnya.[spy]
